:
Oleh Baheramsyah, Sabtu, 26 Februari 2022 | 12:28 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 189
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Mrves) Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi RSUP Sanglah Bali untuk memastikan kesiapan fasilitasnya menyambut pertemuan dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia 2022.
Kedua Menteri pada kunjungan, Jumat (25/2/2022) tersebut sekaligus memastikan kesiapan Bali secara umum untuk menyambut wisatawan asing.
“Untuk fasilitas seperti kamar rawat inap, IGD, dan ICU akan dipastikan siap menerima pasien,” ungkapnya.
Menko Luhut juga menyampaikan bahwa Bali akan segera dibuka untuk wisatawan. “Kemungkinan bisa lebih cepat dari 1 April, tapi saya rasa kita tidak perlu terburu-buru, kita akan lihat datanya di lapangan, kalau memang ada perbaikan maka bisa segera kita buka,” jelasnya.
Sebelumnya telah diterapkan konsep travel bubble di beberapa hotel di Bali. Nantinya untuk wisatawan asing datang ke Bali akan dilakukan bebas karantina, dengan memastikan telah membawa hasil tes PCR negatif dan ketika dilakukan tes ulang sesampainya di Bali pun tetap negatif.
“Yang jelas untuk semua peraturan akan kita buat dan rancang dengan baik. Negara ini harus belajar untuk mengukur segala sesuatu berbasiskan data, oleh karena itu keputusan pembukaan wilayah Bali ini juga akan menyesuaikan dengan data kesehatan yang berada di lapangan,” ungkap Menko Luhut.
Bali Bersih dan Bebas dari Sampah
Tak hanya mengunjungi Rumah Sakit Sanglah, Menko Luhut juga meninjau dua Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bali, yakni TPST Padang Sambian dan TPST Mengwitani. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan Bali bebas dari sampah.
“Sampah dari TPS Sarbagita akan dikelola di TPST yang akan kita bangun ini untuk segera mengurangi sampah yang ada di bali,” ungkap Menko Luhut.
Teknologi yang akan digunakan di TPST ini adalah Refused Derived Fuel (RDF) seperti yang sebelumnya telah dikembangkan di Cilacap. Diketahui akan ada sekitar 820 juta ton sampah perhari yang dikelola untuk dijadikan bahan bakar. “Kita targetkan pembangunan ini selesai di Juli akhir dan bulan September bisa segera mulai beroperasi,” jelasnya.
Menko Luhut juga meminta kelembagaannya diatur dengan baik karena hasil pengelolaan sampah ini bisa menghasilkan berbagai macam produk.
“Hal ini juga menambah UMKM dan bagus sekali untuk mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar,” tegasnya.
Pembangunan TPST ini juga menjadi salah satu persiapan untuk menyambut KTT G20 dan menuntaskan berbagai pekerjaan yang tertunda. “Kita harap dalam Oktober atau November, Bali akan menjadi kota yang lebih bersih,” tambah Menko Luhut.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai. Di sana Menko Luhut meninjau kawasan Mangrove yang akan disiapkan untuk KTT G20.
“Pembangunan kawasan mangrove ini menjadi hal penting, karena ini akan menjadi showcase untuk para Leaders dalam rangkaian pertemuan KTT G20 nanti,“ pungkasnya.
“Saya senang dengan progress persiapannya dan yakin selesai tepat waktu. Kita juga akan memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung pembibitan mangrove disini, begitu juga dengan fasilitas pendukung lainnya untuk G20 ini,” tambah Menko Luhut.