Kemenkes Pastikan Kesiapan Faskes untuk Presidensi G20

:


Oleh Putri, Jumat, 25 Februari 2022 | 20:10 WIB - Redaktur: Untung S - 615


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memastikan kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) di Bali, untuk mendukung perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022.

Menkes Budi mengatakan, faskes di Bali terutama rumah sakit (RS) beserta tenaga medis sudah siap. Secara nasional, ketersediaan tempat tidur perawatan di rumah sakit (RS) sebanyak 400 ribu, 30 persen di antaranya dialokasikan untuk perawatan COVID-19.

“Jadi 120 ribu itu 30 persen dari 400 ribu. Kenapa 30 persen, karena masih ada orang yang juga sakit jantung, sakit kanker, sakit ginjal, dan lain-lain yang harus juga dirawat,” katanya saat melakukan kunjungan ke RS Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat (25/2/2022).

Dari 120 ribu tempat tidur yang didedikasikan untuk COVID-19 sampai sekarang yang terisi cuma 38 ribu kamar. Padahal kasus COVID-19 di Indonesia terutama varian Omicron sudah lebih tinggi dari puncak varian Delta yang telah menggunakan kamar perawatan sampai 100 ribu.

Saat ini, puncak kasus varian Omicron sudah lebih tinggi dari puncak Delta, namun keterpakaian kamar perawatan di RS hanya 38 ribu. Jadi kamar perawatan di RS jauh lebih rendah dibandingkan saat Delta.

“Sehingga saya tidak terlalu khawatir dari kebutuhan rumah sakit untuk pelaksanaan pertemuan G20,” kata Menkes Budi yang juga bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengunjungi faskes.

Menko Marves Luhut mengapresiasi kesiapan bidang kesehatan menjelang Presidensi G20. Persiapan yang dilakukan Kementerian Kesehatan tidak hanya untuk G20 tapi secara menyeluruh untuk menangani pandemi COVID-19.

“RS Sanglah fasilitasnya sudah siap. Sekarang kami dengan pak Menkes sedang membicarakan untuk nanti kita siagakan dokter ahli. Untuk G20 ini persiapan harus selesai bulan Juni,” kata Menko Luhut.

Persiapan Faskes Untuk Presidensi G20

Direktur RSUP Sanglah I Wayan Sudana mengatakan RSPU Sanglah merupakan salah satu RS vertikal milik Kementerian Kesehatan kelas A. RS ini sudah berstandar internasional yang diakreditasi oleh Joint Commission Internasional (JCI), demikian juga untuk standar nasional dari Komisi Akreditasi RS (KARS).

“Dengan demikian untuk standar pelayanan yang diberikan dalam rangka kita untuk melayani delegasi-delegasi apabila nanti ada yang membutuhkan pelayanan kesehatan khususnya untuk G20 ini tentunya tidak perlu khawatir lagi,” katanya.

RSUP Sanglah saat ini memiliki total 706 tempat tidur. Untuk pandemi COVID-19 disiapkan 154 tempat tidur. Dari jumlah tersebut, maksimal keterisian sekitar 46 tempat tidur. Sudana mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran untuk persiapan G20, apalagi kekhawatiran kekurangan tempat tidur.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sejak tingginya kasus varian Delta, pihaknya telah menyiapkan 300 tempat tidur perawatan. Artinya sekarang apabila 154 tempat tidur ketika itu terisi penuh, itu sangat mudah untuk mengkonversinya dari yang sudah siap 300 tempat tidur sebelumnya.

Tidak hanya faskes yang disiapkan, Sudana mengatakan pihaknya juga menyiagakan 366 dokter spesialis dan subspesialis. Khusus untuk presidensi G20 ini ia menyiapkan dokter spesialis penyakit dalam, bedah, jantung, anestesi.

“Termasuk tenaga keperawatan dengan kompetensi yang sudah dilatih sesuai standar-standar keperawatan internasional. Tidak hanya RSUP Sanglah yang disiapkan, tapi juga melibatkan RSUD Bali Mandara dan rs swasta yang di antaranya RS Siloam,” kata Sudana.

Foto: Kemenkes