:
Oleh G. Suranto, Kamis, 24 Februari 2022 | 22:37 WIB - Redaktur: Untung S - 470
Jakarta, InfoPublik – Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam ajang Urban 20 atau U20 dalam rangkaian Presidensi G20 Indoensia 2020. Ada enam tema yang akan dibawa dalam pertemuan itu, untuk dapat disepakati.
“Jadi kita memiliki enam tema yang akan kita bahas di dalam pertemuan nanti, harapannya nanti menjadi rekomendasi-rekomendasi untuk disepakai bersama di dalam mayors summit jadi komunike, dan komunike diserahkan kepada Presidensi G20 Indoensia," papar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada acara Road to G20 Indonesia in West Java yang digelar hybrid dari Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/2/2022).
Gubernur DKI Anies menjelaskan beberapa tema yang akan dibahas mulai dari pemulihan ekonomi untuk semua. “Digarisbawahi, itu jangan hanya pemulihan ekonomi, tapi pemulihan ekonomi untuk semua, memastikan yang mikro, ultra mikro itu terbawa,” jelasnya.
Kemudian untuk kawasan perkotaan. Anies mengatakan, itu berbicara tentang pengembangan hunian yang produktif dan terjangkau karena diperkirakan Indonesia pada 2050, 75 persen dari penduduk akan berada di kawasan perkotaan.
Selanjutnya adalah energi terbarukan. Energi terbarukan itu menjadi penting sekali karena energi itu munculnya di kawasan urban. Ia mencontohkan, "Di ruangan ini saja menyedot untuk AC-nya, listriknya luar biasa, nah itu terjadi satu masalah yang akan kita bahas,” paparnya.
Kemudian yang keempat adalah mobilitas, pergerakan penduduk, kemudian kelima masalah Kesehatan, dan keenam masa depan pekerjaan.
“Itu contoh enam pilihan yang nanti dibahas dalam working level meeting di tingkat teknis. Kemudian nantinya menjadi rekomendasi-rekomendasi untuk disepakati bersama di dalam pertemuan mayors summit, jadi komunike. Kemudian komunike diserahkan kepada Presidensi G20. Nanti di dalam level G20, dia akan disepakati, dan nanti dilaksanakan di seluruh G20,” terangnya.
Disebutkan, mayors summit itu puncaknya mulai Maret 2022 dan Mei 2022. Berikutnya itu, ada pembicaraan level teknis. Pada saat itu, pertemuan mayors summit itu agenda-agendanya sudah dibahas dulu karena pertemuan mayors summit itu hanya berlangsung dalam durasi waktu yang pendek sama seperti G20.
Pada G20 itu nanti summit-nya akan terjadi hanya hitungan hari, tetapi dari mulai bulan lalu, beberapa hari yang lalu, para Menteri Keuangan sudah berkumpul semua. Jadi jangan membayangkan kepemimpinan di G20 itu sebagai sebuah seremonial, melainkan ada kerja diplomasi yang luar biasa di belakang layar yang tidak terlihat yang nanti ketika summit, pertemuan puncak sudah menjadi dokumen.
“Nah, jangan dibayangkan ini seperti sebuah pertemuan hanya basa-basi, tidak. Terjadi negosiasi, terjadi persuasi, terjadi tarik-menarik yang amat ketat di banyak isu karena masing-masing ini membawa ide gagasan untuk menjadi kesepakatan bersama, nah kalau tidak terjadi kesepakatn, maka forum itu menjadi sayang, itu harus menuju kesepakatan,” ungkapnya.
Sumber Foto: Istimewa/InfoPublik