:
Oleh Wandi, Minggu, 20 Februari 2022 | 07:33 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 176
Jakarta, InfoPublik - Indonesia mampu menjembatani bahkan menyatukan negara-negara berkembang dan maju. Hal ini terlihat dalam kepemimpinan Indinesia di Forum G20. Hal ini menjadi penting untuk terus digaungkan agar dunia tahu bahwa Indonesia punya komitmen kuat membangun dunia yang lebih adil dan inklusif.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR-RI) Achmad Hafisz Tohir di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York., melalui siaran persnya Sabtu (19/2/2022).
Pada kesempatan tersebut Hafisz mendampingi Ketua (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menghadiri Sidang Inter Parliamentary Union (IPU).
"Melalui kepemimpinan kami, kami akan terus menjembatani pandangan negara maju dan negara berkembang dengan tujuan membangun dunia yang lebih kuat dan lebih tangguh untuk semuanya," kata Hafisz.
Selanjutnya, Indonesia dikatakannya sangat terbuka untuk diskusi, kolaborasi, dan kerja sama dengan bangsa lain dalam upaya mencapai dunia yang inklusif. Indonesia juga ingin membangun pemerintahan dunia yang lebih sehat dan lebih seimbang atau adil.
Group of Twenty atau G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
Negara yang termasuk anggota G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
G20 memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, 60 persen populasi dunia. Forum ini mengadakan pertemuan setiap tahun dan memulai KTT Tahunan pertamanya pada 2008 dengan partisipasi dari masing-masing Kepala Negara dan pemerintahan.
(Foto Istimewa)