Pentingnya Sinergi G20, Karena Pemulihan Ekonomi Global belum Merata

:


Oleh lsma, Jumat, 18 Februari 2022 | 10:37 WIB - Redaktur: Untung S - 262


Mandalika, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, ekonomi global terus menunjukkan pemulihan. Namun, dalam proses pemulihan tersebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi lajunya.

“Ini termasuk harga pangan dan energi yang lebih tinggi, potensi kenaikan suku bunga, ancaman varian COVID-19 yang baru, gangguan rantai pasokan, bencana alam akibat perubahan iklim, dan meningkatnya ketegangan geopolitik,” ungkap Menkeu saat membuka The First G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG), seperti di kutip dari keterangan tertulis Kemenkeu, Jumat (18/2/2022).

Menkeu melanjutkan bahwa setelah mengalami kontraksi sebesar 3,3 persen pada 2020, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan bahwa ekonomi global akan tumbuh sebesar 5,9 persen pada 2021. Meski, kemudian terkoreksi menjadi 4,4 persen pada 2022.

“Seperti yang kita semua saksikan, ekonomi global telah pulih tetapi yang pasti proses pemulihan itu, tidak merata dan tidak mudah,” jelas Menkeu.

Menkeu menyebut, munculnya varian baru Omicron juga berkontribusi pada meningkatnya ketidakpastian dalam ekonomi global. Selain itu perbedaan kapasitas untuk mengatasi pandemi COVID-19, termasuk realisasi vaksinasi di berbagai negara merupakan faktor utama yang menyebabkan pemulihan yang tidak merata.

“Faktor-faktor itu, tentu saja akan membentuk lanskap ekonomi global ke depan,” jelas Menkeu.

Penyelenggaraan Presidensi G20 pertama di Indonesia yang dilaksanakan di tengah kondisi pandemi saat ini penuh dengan tantangan. Forum G20, menjadi komitmen Indonesia untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan negara-negara anggota G20 untuk menghadapi ketidakpastian global.

Yaitu, dengan menindaklanjuti komitmen untuk mengatasi tantangan kesehatan global, guna membantu negara mengelola dampak COVID-19 dan varian baru lainnya, yang mungkin muncul serta mengelola dampak ekonomi dan keuangan dari pandemi serta meningkatkan akses vaksin yang adil.

“Itu juga untuk memperluas dan memperkuat proses pemulihan global dan untuk memastikan kita pulih bersama dan pulih lebih kuat,” pungkas Menkeu.

Foto: Biro KLI Kemenkeu