Mengenal Sosok Sukarman, Petugas Peternakan Multitalenta, Sahabat Peternak Gayo

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Senin, 10 Mei 2021 | 14:39 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K


Catatan : Fathan Muhammad Taufiq *)

Di kalangan peternak di seantero wilayah Kabupaten Aceh Tengah, nama Sukarman atau yang akrab dipanggil Sukarman Pediwi sudah tidak asing lagi, pria 55 tahun ini memang sudah puluhan tahun bergelut dengan urusan ternak di daerah berhawa dingin ini. Kehidupan lulusan SPP SNAKMA Aceh ini seolah tidak terpisahkan dengan ternak Sapi, Kerbau dan ternak lainnya yang memang banyak dipelihara oleh petani ternak di Tanoh Gayo.

Meski hanya mengecap pendidikan formal setingkat SLTA, namun Sukarman yang ditempa oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun sebagai petugas peternakan, seakan sudah menjadi “pakar” di bidang yang ia geluti ini. Berbagai ilmu dan keterampilan di bidang teknis peternakan yang dia peroleh dari berbagai lembaga Diklat baik di Aceh maupun luar Aceh, menjadi modal utamanya menjalankan profesi sebagai petugas teknis di Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah. Dan ternyata skill yang diperolehnya dari pengalaman, jauh lebih nyata ketimbang sekedar gelar akademik, pembuktian ini yang sudah dibuktikannya selama puluhan tahun.

Keahliannya yang boleh dibilang mumpuni dibidang Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik, sampai saat ini nyaris belum bisa ‘disaingi’ oleh siapapun, bahkan oleh para dokter hewan sekalipun. Hampir semua praktek IB yang telah dia lakukan pada ternak sapi milik petani nyaris tidak ada satupun yang gagal. Untuk urusan yang satu ini, Sukarman benar-benar pakarnya, hal ini diakui oleh Ir. Nasrun Liwanza, MM, Kepala Dinas Pertanian setempat dimana Sukarman bertugas. Berbagai penghargaan di bidang penanganan IB yang pernah diterimanya, adalah bukti keberhasilannya mengawal program peternakan nasional seperti program nasional SIWAB (Setiap Indukan Wajib Bunting) di daerahnya. Meningkatnya populasi ternak, khususnya kerbau dan sapi di daerah ini, secara langsung maupun tidak langsung, tidak terlepas dari kontribusinya, dan itu bisa dibuktikan di lapangan setiap saat.

Bukan itu saja, Sukarman juga mahir dalam urusan kesehatan ternak, mulai dari vaksinasi, perawatan dan pengobatan ternak sakit, sudah menjadi kehalian yang melekat pada sosok sederhana ini. Tak heran jika setiap saat hape miliknya bordering menerima panggilan dari para peternak di seantero Dataran Tinggi Gayo ini. Jam kerja Sukarman pun tidak lagi mengacu kepada jam kerja PNS biasa, karena dia siap membantu peternak kapan saja dibutuhkan, tidak perduli siang, sore bahkan malam hari, terkadang sampai dini hari pun, Sukarman masih menjalankan aktifitasnya.

Bergumul dengan kotoran di kandang sapi dan kerbau sudah menjadi bagian dari kesehariannya, tidak ada kata risih atau canggung bagi Sukarman keluar masuk dari kandang yang satu ke kandang lainnya. Dalam urusan persalinan atau kelahiiran anak ternak baik sapi maupun kerbau, kepiawaian Sukarman sudah nyaris menyamai Bidan yang biasa menolong manusia, hanya bedanya kalo para bidan itu menolong persalinan manusia, Sukarman menolong persalinan hewan ternak.

Meski sekarang sudah banyak dokter hewan di Aceh Tengah, namun kebayakan peternak di Gayo masih lebih percaya menyerahkan ternak mereka untuk di “pegang” oleh Sukarman, lagi pula sifat humor dan ramah dari sosok yang satu ini, membuat para peternak merasa lebih nyaman berhubungan dengan petugas petrenakan berpengalaman ini.

Kalau kita bertanya kepada para peternak mulai dari ujung utara sampai ke ujung selatan, dari barat sampai ke timur wilayah kabupaten Aceh Tengah, dapat dipastikan mereka sangat mengenal dengan baik sosok bersahaja ini, bahkan di kabupaten tetangga, Bener Meriah, tidak jarang para peternak disana meminta bantuannya untuk mengobati ternak mereka yang sakit atau membantu pemasangan IB pada ternak mereka. Para pengguna “jasa” Sukarman pun, rata-rata merasa puas dengan pelayanan yang diberikan olehnya. Nyaris tidak pernah ada keluhan maupun complain dari pemilik ternak yang ditangani Sukarman. Dia sudah membuktikan, bahwa pengalaman jauh lebih berharga daripada sekedar legalitas dari pendidikan formal, Meski demikian untuk urusan pendidikan anak, Sukarman tetap menomor satukannya, dia ingin putra putrinya punya pendidikan tinggi, tidak seperti dirinya yang hanya mampu mengecap pendidikan formal setingkat SLTA.

Aktifitas full time Sukarman tentu tidak terlepas dari dukungan keluarganya, Tumiasih, isterinya yang kebetulan juga seorang petugas teknis peternakan di instansi yang sama, sudah sangat paham dengan kesibukan sang suami. Karena bagi Sukarman, nyaris tidak ada istilah hari libur, tidak jarang dia harus meninggalkan keluarganya untuk menolong dan memabntu para peternak yang membutuhkan bantuannya. Tapi meski kesibukannya luar biasa padat, tetap saja Sukarman adalah sosok suami dan bapak yang baik bagi isteri dan putra putrinya. Waktu luang sekecil apapun selalu dia manfaatkan untuk memberikan perhatian pada keluarganya.

Bagi instansinya di Dinas Pertanian yang juga menaungi urusan peternakan, tenaga dan pemikiran Sukarman sangat dibutuhkan oleh pimpinan instansi itu. Setiap kegiatan apapun yang menyangkut dengan ternak, baik kegiatan rutin maupun kegiatan insidentil seperti Expo Ternak Aceh maupun expo ternak tingkat regional maupun nasional, keberadaan Sukarman sangat menentukan keberhasilan timnya dalam even tahunan ini. Begitu juga dalam pergelaran Pacuan Kuda tradisional yang diadakan dua kali dalam setahun di Aceh Tengah, sosok Sukarman selalu menjadi “kunci” dari keberhasilan even itu, tanpa mengecilkan arti petugas-petugas lainnya, tapi kehadiran dan kontribusi Sukarman memang sangat besar untuk keberhasilan program peternakan di Dataran Tinggi Gayo itu.

Secara pribadi maupun tim, prestasi Sukarman juga ‘bukan kaleng-kaleng’ , seabreg prestasi sudah diraihnya mulai dari tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional. Bahkan saking seringnya tampil di even peternakan nasional, mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sampai kenal akrab dengan sosok Sukarman ini. Namun maski segudang prestasi pernah diraihnya, dia tetap sosok sederhana yang setiap saat bersedia memenuhi panggilan peternak untuk memberikan pelayanan kesehatan hewan maupun pelayanan IB, tidak peduli siang, malam dan tidak mengenal tempat, lokasi terpencil yang sulit dijangkau pun, tetap dia datangi. Pengabdiannya bagi peternak Gayo, sangat luar biasa, bahkan belum ada yang bisa menyamainya, totalitas pengabdiannya patut diacungi jempol.

Bukan hanya itu, Sukarman yang sudah kenyang makan “asam garam” di dunia peternakan, bukanlah sosok yang pelit untuk membagi ilmu dan pengalaman yang dia miliki. Dalam setiap pertemuannya dengan para peternak, Sukarman selalu berbagi ilmu dan pengalamannya memelihara dan merawat ternak, karena bukan hanya teori saja yang dia kuasai, ditengah kesibukannya membantu dan mengajari para peternak, dia sendiri masih menyempatkan memelihara beberapa ekor sapi dan lembu yang semuanya terawat dengan baik.

Belakangan Sukarman, juga sering diminta bantuannya oleh kalangan perguruan tinggi dan sekolah kejuruan pertanian/peternakan untuk menjadi instruktur bagi para mahasiswa peternakan maupun para siswa sekolah kejuruan dari berbagai daerah di Aceh, bahkan Sumatera Utara. Tidak jarang komplek peternakan miliknya di Buntul Pediwi, Bebesen, Aceh Tengah menjadi tempat magang atau praktek lapangan bagi para mahasiswa dan para siswa SMK.

Itulah sekelumit kisah tentang sosok petugas peternakan multi talenta yang begitu matang ditempa pengalaman, meski tanpa gelar akademik apapun, tapi kepakarannya dibidang pengelolaan ternak sudah diakui oleh semua orang. Sosok yang tidak pernah lelah membantu peternak, sosok sahabat sejati sekaligus “guru” bagi para peternak Gayo.

*) Kasie Layanan Informasi dan Media Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah dan Peminat Bidang Pertanian.