:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Senin, 27 Agustus 2018 | 16:16 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 1K
Lubuk Basung, InfoPublik - Sungguh kreatif pasangan suami istri di Jorong Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matua, Kabuaten Agam, Sumbar ini. Mereka, Amlius (46) dan Nurleli (38) mengolah labu menjadi beragam kerupuk, es krim, abon, kue bolu, dan semprong.
Labu sendiri merupakan sejenis buah atau sayur rendah kalori yang biasanya dibuat untuk makanan kolak. Ide tersebut berawal mereka pedagang labu, sering mengalami kerugian akibat busuk dan tidak terjual. Pasokan dibeli langsung dari petani, kemudian dijual di kedai depan rumahnya, tepat perlintasan di jalan raya Maninjau menuju Padang Lua.
Setelah banyak bertanya dan mencari informasi di internet, akhirnya mereka mengolah labu itu menjadi makanan lain berupa Kerupuk Labu Pedas. Usaha yang dirintis sejak 2010 tersebut membuahkan hasil dan melejit di tahun 2015.
“Bila di hari libur atau lebaran, omset kami mencapai Rp5 juta sehari. Pembeli didominasi perantau dan wisatawan yang berlibur ke Maninjau atau Embun Pagi," kata Amlius, Sabtu (25/8/2018).
Untuk harga satu kantong kerupuk labu, dengan berat seperempat kilogram, Amliusmenjualnya senilai Rp20 ribu rupiah. "Sedangkan labu mentah atau masih utuh, kami jual Rp4 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Ia melanjutkan sudah banyak orang memesan untuk dibawa ke luar daerah. Namun sayang, kendala kemasan yang masih belum maksimal, membuat makanan ini belum menarik banyak orang.
“Kami akan merancang dan membuat kemasan lebih menarik agar penjualan dan pemasaran kami meningkat. Alhamdulillah, sejauh ini Perhatian Pemerintah Kabupaten Agam cukup baik membina dan membantu kami banyak hal,” tutupnya. (Eko Kurniawan/Diskominfo/Vira)