:
Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 24 April 2018 | 09:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 878
Di sela-sela kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-101 tahun 2018 di Desa Lengkonglor Kecamatan Ngluyu, ada anggota TNI Serda Syaifudin mendadak meneteskan air mata saat menyuapi pasien yang sudah usia lanjut.
Kisahnya, Sabtu (20/4) sore sekitar pukul 16.00, Jaminem, (52) warga Dusun Gurit, mendatangi Posko TMMD 101 di Desa Lengkongkolor , Jaminem kepada anggota TNI yang berjaga menceritakan kondisi Paisah (73) ibunya, yang mendadak lemas dan segera membutuhkan pertolongan medis.
Menerima laporan ada warga yang sakit Perwira Pengawas Posko TMMD 101 Kapten Cba. Triatmoko langsung menghubungi anggota tim kesehatan TMMD 101. Kapten Cba. Triatmoko yang juga Danramil 0810/18 Ngetos bersama tim medis dan ditemani beberapa anggota TNI lainnya mendatangi rumah Paisah. Setelah dilakukan pemeriksaan dan diberi obat, tim medis menyampaikan bahwa selain faktor usia, Paisah menderita kelelahan, sehingga, dia tiba-tiba lemas.“Sakit Mbah Paisah sebenarnya tidak begitu parah. Dia hanya butuh banyak istirahat dan makan yang cukup agar kesehatannya segera pulih,” ujar Kapten Cba. Triatmoko saat ikut mendampingi di rumah Paisah.
Setelah ditangani tim medis, orang-orang yang berada di sekitar rumah Paisah dikejutkan dengan suara isakan tangis seorang lelaki. Ternyata tangisan tersebut dari salah satu anggota Satgas TMMD Serda Syaifudin yang tidak dapat menahan air matanya saat menyuapi makanan Paisah.
Saat sedang menyuapi Paisah baru tiga kali suap, tiba-tiba tangis sesenggukan Serda Syaifudin layaknya anak kecil. Karuan saja, orang-orang yang berada didekatnya ikut bingung, apa yang sedang terjadi pada diri Serda Syaifudin.
Saat ditanya, Serda Syaifudin menuturkan ketika dirinya menyuapi Paisah, langsung teringat pada ibunya. Serda Syaifudin anggota Koramil 0810/6 Kertosono yang sejak 15 tahun silam berpisah dengan ibunya. Saat ditinggal dinas sebagai prajurit TNI, ibunya berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum pernah bertemu. “Saya teringat ibu saya, Padahal saya belum bisa membalas budi apa-apa kepada ibu saya,” tutur Syaifudin terbata-bata.
Serda Syaifudin merindukan ibunya yang selama ini telah membesarkan dan menempa dirinya hingga kini menjadi anggota TNI. Kerinduan Serda Syaifudin terhadap ibunya nampak tergambar dari cara dia menyuapi Paisah. Meski seorang tentara, Serda Syaifudin ternyata juga masih berharap kasih sayang seorang ibu yang telah melahirkannya.