- Oleh MC KAB BALANGAN
- Kamis, 10 April 2025 | 18:06 WIB
: Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025)/ dok. BNPB
Jakarta, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan mendukung upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menangani banjir yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Bencana hidrometeorologi basah itu telah menyebabkan ribuan rumah terendam dan puluhan ribu jiwa terdampak.
“Personel BPBD yang dibantu oleh unsur terkait terus bersiaga dan melayani masyarakat terdampak, mulai dari penyediaan makanan, pendataan, hingga evakuasi,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya pada Rabu (5/3/2025).
Banjir di Bekasi: 18 Desa Terendam, 13.704 KK Terdampak
Di Kabupaten Bekasi, banjir masih melanda 18 desa di 10 kecamatan hingga Selasa (4/3/2025) pukul 19.00 WIB. Kecamatan yang terdampak antara lain Bojongmangu, Cikarang Utara, Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Cibitung, Cibarusah, Serang Baru, Setu, Tambun Utara, dan Tambun Selatan. Sebanyak 13.704 kepala keluarga (KK) atau 51.320 jiwa terdampak banjir, dan BPBD setempat masih melakukan pendataan di lapangan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi basah sejak 21 Oktober 2024 hingga 31 Mei 2025. Status ini mencakup potensi banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang, dan puting beliung.
Di Kota Bekasi, banjir menggenangi 25 kelurahan di 12 kecamatan, dengan 18.738 KK (61.233 jiwa) terdampak. Sebanyak 47 KK (360 jiwa) dari Kecamatan Bekasi Utara terpaksa mengungsi ke Musola Jumiatur Khair. “Hingga Selasa sore (4/3/2025), listrik masih padam di wilayah terdampak,” tambah Abdul Muhari.
Di Jakarta, genangan air masih terjadi di beberapa kelurahan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Sebanyak 770 KK (2.098 jiwa) terdampak, dengan 313 KK (1.236 jiwa) mengungsi ke titik-titik pengungsian yang tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Sementara itu, di Provinsi Banten, banjir melanda 7 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Tangerang, dengan 1.373 KK (4.157 jiwa) terdampak. Di Kota Tangerang Selatan, 1.870 KK terdampak di 5 kecamatan, dan genangan air masih belum surut hingga Selasa (4/3/2025).
Di Kota Depok, banjir menyasar 15 kelurahan di 8 kecamatan. Meski genangan air di sebagian besar wilayah sudah surut, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pancoran Mas, masih tergenang dengan ketinggian air 30-40 cm. Sebanyak 603 KK (398 jiwa) terdampak, dengan kerugian material meliputi 86 unit rumah, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas ibadah, dan 1 titik jaringan pipa gas.
Menyikapi bencana ini, BNPB telah mengerahkan personel, termasuk pendampingan oleh pejabat eselon I dan II, serta memberikan bantuan logistik seperti makanan dan non-makanan kepada BPBD di wilayah terdampak.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, juga telah meninjau langsung lokasi banjir di Cisarua, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu. Untuk mencegah banjir lebih luas, BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca pada 4-8 Maret 2025. Operasi ini bertujuan mengalihkan hujan ke area target sehingga tidak memicu banjir di Jabodetabek.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah selama musim penghujan. Masyarakat diharapkan segera melaporkan kejadian bencana melalui saluran resmi BPBD atau BNPB untuk mempermudah penanganan.