Polri Kirim Tim Pemulihan Trauma Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

: Polri mengirim tim trauma healing untuk membantu pemulihan psikologis warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki/ dok. Humas Polri.


Oleh Jhon Rico, Senin, 18 November 2024 | 22:46 WIB - Redaktur: Untung S - 189


Jakarta, InfoPublik – Polri melalui Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) mengirimkan tim trauma healing untuk membantu pemulihan psikologis warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur. Tim itu mengunjungi lima titik posko pengungsian, yakni Posko Ile Gerong, Posko Bokang, Posko Epu Tobi, Posko Konga, dan Posko Lewolaga, untuk memberikan dukungan psikologis bagi para pengungsi.

Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Kristiyono, menjelaskan bahwa pendekatan trauma healing yang diterapkan tidak hanya berbasis psikologi klinis, tetapi juga melibatkan pendekatan humanis serta budaya lokal. Menurutnya, mengingat masyarakat Flores Timur memiliki kearifan lokal yang kuat, tim berupaya mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam proses pemulihan agar lebih relevan dan diterima oleh warga.

"Pendekatan trauma healing ini kami lakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal yang sangat dihargai oleh masyarakat Flores Timur. Hal ini bertujuan agar proses pemulihan lebih efektif dan diterima oleh mereka," ungkap Brigjen Kristiyono dalam keterangan resminya, Senin (18/11/2024).

Kristiyono juga menyoroti dampak psikologis yang lebih besar terhadap anak-anak yang menjadi kelompok paling terdampak akibat bencana ini. Tim trauma healing mengadakan berbagai kegiatan interaktif untuk membantu mereka mengalihkan perhatian dari pengalaman traumatis dan memulihkan kemampuan mereka dalam berinteraksi sosial. Kegiatan tersebut antara lain permainan edukasi, permainan energizer, serta kegiatan menari.

"Tim Psikologi SSDM Polri memberikan energizer kepada sekitar 150 anak di setiap posko yang kami kunjungi. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengatasi ketegangan emosional dan kembali merasa lebih ceria," jelas Kristiyono.

Kristiyono menjelaskan bahwa anak-anak sering kali tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka secara verbal, sehingga pendekatan melalui permainan, bernyanyi, dan kegiatan interaktif lainnya menjadi sangat efektif untuk meredakan ketegangan emosional mereka.

Selain anak-anak, orang dewasa yang berada di posko juga mendapatkan perhatian khusus. Kombes Yenny Rosmalawati Dewi, Psikolog Madya Biro Psikologi SSDM, mengungkapkan bahwa orang dewasa diberikan terapi pernapasan untuk meredakan rasa cemas. Teknik relaksasi ini bisa diaplikasikan secara individu maupun kelompok, tergantung kebutuhan.

"Sesi relaksasi menggunakan teknik Pernafasan Lima Jari dan Teknik Grounding diberikan kepada kategori dewasa untuk meredakan kecemasan mereka di tengah situasi yang penuh tekanan," terang Yenny.

Yenny berharap layanan psikologi yang diberikan oleh tim Polri dapat membantu meringankan trauma yang dialami warga dan memastikan bahwa mereka tidak merasa terabaikan. Ia juga menambahkan bahwa kehadiran tim psikologi di lokasi bencana turut memastikan kesiapan logistik yang diperlukan oleh para pengungsi.

"Kunjungan tim psikologi Mabes Polri diharapkan dapat meningkatkan keceriaan serta motivasi anak-anak yang terdampak bencana erupsi, sekaligus meredakan tingkat kecemasan warga, khususnya di kalangan pengungsi dewasa," jelas Yenny.

Selain itu, tim juga mengunjungi Desa Klatanlo Lewotobi, yang merupakan desa terdekat dari kaki Gunung Lewotobi. Mereka melanjutkan kegiatan pendampingan psikologi dengan berkunjung ke Posko Apo Tobi untuk melakukan sesi psikososial, yang dimulai dengan kunjungan ke fasilitas posko dan berinteraksi langsung dengan para pengungsi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 18 November 2024 | 09:02 WIB
Bawaslu Kirim Surat ke TNI dan Polri soal Netralitas di Pilkada 2024