- Oleh Jhon Rico
- Selasa, 5 November 2024 | 06:00 WIB
: Kondisi rumah warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Senin (4/11/2024)/ dok. BNPB.
Oleh Jhon Rico, Selasa, 5 November 2024 | 12:32 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 166
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah telah mendorong respon cepat penanganan bencana dengan terus berkoordinasi berbagai lintas lembaga pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Senin (4/11/2024).
Kepala BNPB Suharyanto dan rombongan juga telah membawa sejumlah bantuan kemanusiaan bagi korban terdampak erupsi.
Rincian bantuan diantaranya, 500 paket sembako, 300 paket biskuit protein, 500 lembar terpal, 500 paket makanan siap saji, 10 tenda pengungsi, 100 lembar selimut, 300 hygene personal care, 500 lembar seng, 200 pembalut wanita, 300 lembar matras, 100 paket makanan balita, 100 set tenda keluarga dan 300 paket hygene kit.
"Saat ini Kepala BNPB sudah di lokasi, dan Wakil Menteri Sosial, hampir sampai ke lokasi. Memang akses ke sana cukup sulit, harus melalui jalur laut dan darat. Namun kita akan segera mengaktifkan jalur-jalur logistik agar segera menjangkau masyarakat," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dalam keterangan tertulis BNPB, Selasa (5/11/2024).
Pratikno mewakili Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bela sungkawa atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ia juga mendorong Kementerian Lembaga terkait termasuk Pemerintah Daerah untuk membantu masyarakat terdampak dengan mengedepankan penyelamatan dan evakuasi warga yang masih di lokasi rawan bencana.
"Yang terpenting adalah menyelamatkan masyarakat, mengevakuasi warga yang tinggal di daerah rawan," tutup Pratikno.
Korban Meninggal Dunia 9 Orang dan 1 Kritis
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kembali mengupdate korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki per Selasa (5/11) pukul 07.45 WIB sebanyak 9 (sembilan) orang meninggal dunia, dan 1 (satu) orang kritis.
Dilaporkan juga sebanyak 31 orang luka berat, 32 orang luka ringan dan dirawat di Puskemas Boru dan Puskesmas Lewolaga, sementara tiga orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Sementara itu sebanyak 10.295 jiwa terdampak erupsi yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang (9.479 jiwa) dan Kecamatan Ile Bura (816 jiwa).
Petugas mencatat sebanyak 2.472 jiwa mengungsi di tiga lokasi, dengan rincian di Desa Konga 1.219 jiwa, Desa Bokang 606 Jiwa dan Desa Lewolaga 647 jiwa.
Saat ini tim gabungan telah mendirikan lokasi pengungsian dan dua dapur umum untuk melayani kebutuhan para pengungsi di tiga lokasi pengungsian.
Tim kesehatan juga telah menyiagakan Posko Kesehatan Boru dan Puskesmas Lewolaga untuk korban luka. Sementara tim pencarian dan pertolongan tetap bersiaga untuk mengantisipasi adanya laporan kehilangan dari warga.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 KM dari pusat erupsi dan mengikuti arahan petugas dan pemda.
Masysrakat juga diminta untuk terus waspada potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.
Terakhir, masyarakat yang terdampak hujan abu agar memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.