Indonesia Jadi Negara Donor Bantuan Kebencanaan

: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (topi kacamata) meninjau lokasi terdampak karhutla di wilayah Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (1/10/2024)/ dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Rabu, 2 Oktober 2024 | 19:20 WIB - Redaktur: Untung S - 218


Jakarta, InfoPublik - Kemampuan Indonesia dalam menangani beberapa jenis kejadian bencana seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tentunya juga harus dimaknai, bahwa negara ini sebenarnya memiliki sumber daya dan peralatan yang mumpuni di bidang kebencanaan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berharap agar di tahun-tahun berikutnya, ketahanan negara di bidang kebencanaan lebih baik lagi.

Menurut Suharyanto, Indonesia sudah bukan lagi menjadi negara penerima bantuan internasional dalam penanganan darurat. Sebaliknya, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir justru menjadi salah satu negara yang memberikan dukungan internasional kepada negara lain yang terdampak bencana maupun konflik.

Di hadapan forum rapat koordinasi penanganan karhutla di Muara Enim, Kepala BNPB sedikit berkisah tentang pengalaman Indonesia yang tidak pernah absen memberikan donor bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat seperti Turki, Pakistan, Nepal, Libya, Vanuatu, Myanmar, Papua Nugini, Sudan hingga Palestina dan lain sebagainya.

“Kita sudah 14 kali membantu negara lain. Besok kita juga akan bantu lima negara. Posisi ini jangan sampai justru bencana di tingkat lokal ini malah tidak bisa mengatasi. Wilayah prioritas karhutla tahun ini seharusnya jadi yang terakhir. Cukup 2023 dan 2024. Pada 2025 upayakan ini tidak terjadi lagi,” kata Suharyanto dalam keteranganya, Rabu (2/10/2024).

Terkait penanagan karhutla, Kepala BNPB mengatakan bahwa sudah ada penyedia jasa water bombing yang meminta dipindah ke provinsi lain, namun waktu operasional di daerah lain juga sudah terbatas.

Suharyanto menilai bahwa hal itu dapat diartikan bahwa penanganan karhutla semakin baik.

Kendati demikian, Suharyanto mewanti-wanti agar hal itu tidak menjadikan personel gabungan ini lantas cepat puas atas hasil kinerjanya.

Menurut dia, masih ada tantangan yang mungkin akan dihadapi. Mempertahankan untuk memiliki performa dan prestasi justru lebih sulit.

“Ada yang sudah minta pindah. Artinya penanganan karhutla di sini sudah semakin baik. Jangan sampai kebakaran ini cepat meluas. Kita tidak boleh cepat puas,” pinta Suharyanto.

Menutup kunjungan kerja di Muara Enim, Kepala BNPB menyerahkan dukungan logistik dan peralatan. Apabila masih ada kebutuhan yang lainnya, Kepala BNPB meminta pemerintah daerah mengusulkan kepada BNPB.

Adapun rincian dukungan yang diserahkan terdiri dari pompa support 23 HP sebanyak 5 set, pompa apung 13 HP sebanyak 10 set, pompa sedang 6 HP sebanyak 15 set, pompa jinjing 2 HP sebanyak 30 set, breeching inlet 5 unit, breeching 15 unit, dan selang polyster 2,5 inchi x 30 meter sebanyak 325 roll.

Kemudian, selang polyster 1,5 inchi x 30 meter sebanyak 135 roll, fleksibel tank 25 unit, tower lampu 2 unit, motor pemadam karhutla 5 unit, tenda posko 2 unit, velbed 50 set, amcus 2 unit dan breathing apparatus 10 unit.

“Semuanya yang masih menjadi kebutuhan agar disampaikan. Kita akan dukung. Mari kita terus bersama-sama bersatu dalam penanganan bencana,” tutup Suharyanto.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 19:17 WIB
Kepala BNPB Pastikan Penanganan Cepat Karhutla di Bumi Sriwijaya
  • Oleh Jhon Rico
  • Minggu, 29 September 2024 | 08:01 WIB
Update Longsor di Tambang Ilegal Kabupaten Solok, 12 Meninggal Dunia
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 25 September 2024 | 19:44 WIB
BNPB Beri Dukungan Dana Operasional Penanganan Darurat Kekeringan di NTB
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 25 September 2024 | 19:44 WIB
BNPB Siapkan Tiga Langkah Penanganan Darurat Kekeringan di NTB
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 23 September 2024 | 22:26 WIB
BNPB Umumkan Pemenang Tangguh Awards 2024