- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 2 November 2024 | 21:40 WIB
: Direktorat Peringatan Dini melakukan penguatan sistem peringatan dini bencana banjir di Aula Kantor Walikota Kota Gorontalo/ dok. BNPB
Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melanjutkan upaya penguatan kapasitas peringatan dini berbasis masyarakat, dengan fokus kali ini pada Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Program ini berlangsung pada 28-29 Agustus 2024 dan bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap potensi bahaya banjir di wilayah tersebut.
Desa Yosonegoro adalah salah satu dari beberapa kecamatan yang dikategorikan sebagai daerah rawan banjir dengan tingkat ancaman sedang hingga tinggi. Kondisi ini mendorong BNPB, melalui Direktorat Peringatan Dini, untuk memberikan penguatan kapasitas kepada masyarakat setempat.
Direktur Peringatan Dini BNPB, Afrial Rosya, menekankan bahwa peringatan dini berbasis masyarakat merupakan prioritas nasional dalam penanggulangan bencana. "Masyarakat desa memiliki peran penting sebagai garda terdepan yang sewaktu-waktu dapat menghadapi bencana," ujar Afrial di Desa Yosonegoro, Gorontalo, dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).
Afrial menambahkan bahwa salah satu peran krusial masyarakat adalah dalam penyebaran peringatan dini bahaya secara luas kepada warga sekitar. BNPB berharap dengan adanya peringatan dini ini, masyarakat dapat melakukan aksi respons cepat untuk menghindari ancaman bahaya dan menyelamatkan nyawa.
Program ini juga dimaksudkan sebagai stimulan, dengan harapan keberlanjutan dan pengembangan program serupa bisa dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait di daerah. BNPB juga menekankan pentingnya komitmen pemerintah daerah untuk merawat dan mengoperasikan peralatan peringatan dini secara berkelanjutan.
Selain itu, Afrial menyoroti pentingnya koordinasi dan komunikasi antar-pemangku kepentingan, termasuk organisasi perangkat daerah, dalam mengimplementasikan sistem peringatan dini bencana berbasis masyarakat. "Mereka adalah instansi yang bertanggung jawab dalam monitoring dan analisis," tambahnya.
Kegiatan penguatan kapasitas ini dilakukan melalui lokakarya yang diikuti oleh 30 personel tim siaga bencana Desa Yosonegoro. Materi lokakarya mencakup berbagai aspek penguatan respons masyarakat. Peserta juga berkesempatan meninjau alat diseminasi peringatan dini yang telah dipasang di desa tersebut.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gorontalo, perwakilan BPBD Provinsi Gorontalo, Camat Limboto Barat, Kepala Desa Yosonegoro, perwakilan Polsek Limboto Barat, serta masyarakat desa yang tergabung dalam Tim Siaga Bencana Desa.
Selain di Kabupaten Gorontalo, BNPB juga menggelar kegiatan serupa di Kota Gorontalo, sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas peringatan dini bahaya banjir di wilayah tersebut.