:
Oleh G. Suranto, Kamis, 2 Januari 2020 | 16:45 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K
Jakarta, InfoPublik – Akibat tingginya curah hujan yang mengguyur area Jabodetabek, sejak Selasa (31/12/2019) sore menyebabkan sejumlah titik di ibukota terendam banjir, termasuk juga Pasar Cipulir, Jakarta Selatan. Aktivitas perdagangan atau jual beli di Pasar Cipulir menjadi lumpuh.
“Saya berharap, kalau akan ada banjir diberikan informasi, sehingga barang dagangan tidak terendam air, sehingga tidak menimbulkan kerugian,” kata Hendra salah satu pedagang pakaian jadi di Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2020).
Disebutkan, banjir di Pasar Cipulir akibat meluapnya Kali Pesanggrahan. Dirinya baru mengetahui kalau tokonya kebanjiran, pada Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat ia datang di Pasar Cipulir ketinggian air sudah mencapai satu meter, sehingga tidak sempat menyelamatkan dagangannya.
“Malah ada pedagang yang belum tahu, kalau tokonya kebanjiran, kemungkinan mereka baru liburan tahun baru,” tutur Hendra.
Ia berharap, ke depan jangan sampai lagi terjadi banjir seperti ini, karena banyak pedagang yang rugi akibat banjir ini.
Sementara itu, Desmaniyar yang biasa dipanggil Des, juga seorang pedagang di Pasar Cipulir juga mengeluhkan, akibat dagangannya kebanjiran. “Semua dagangan terendam air, saya belum bisa dagang lagi, karena dagangan terendam air, dan belum punya modal untuk berdagang,” ujarnya.
Des menceritakan, dirinya berdagang di Pasar Cipulir sejak tahun 2005. Banjir yang melanda Pasar Cipulir pernah terjadi tahun 2007, dan terulang lagi pada 1 Januari 2020 lalu.
Dari pantauan di lokasi Pasar Cipulir, para pedagang sibuk membersihkan atau mengepel lantai-lantai tokonya, dan banyak para pedagang yang memindahkan barang-barang dagangannya karena basah.