Siaga Erupsi Anak Kratatau, Kemenkes Pastikan Faskes Rujukan Hingga Titik Pengungsian

:


Oleh Putri, Sabtu, 29 Desember 2018 | 18:07 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 436


Jakarta, InfoPublik - Dalam menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama sejumlah kementerian/lembaga terkait kebencanaan mengambil langkah antisipatif.

Jika terjadi erupsi, diperkirakan massa material vulkanik mencapai 11 juta kilo meter kubik (mendekati volume erupsi tahun 1883). Kandungan silika material mencapai 52 persen, memang lebih rendah dari erupsi tahun 1883 yang mencapai 64 persen.

Selain itu, tsunami setinggi 4-5 meter melanda seluruh daratan Sumatera dan Jawa yang menghadap Selat Sunda dalam 20-30 menit dengan capaian 300-1000 meter daratan.

Peluang pengurangan risiko erupsi besar adalah kondisi fisik kaldera Gunung Anak Krakatau sudah terbelah dan terbuka ke arah Barat Daya pada saat erupsi tanggal 22 Desember 2018. Sehingga magma yang keluar saat ini langsung menyentuh air laut dan menimbulkan uap air yang sangat banyak.

Kondisi ini diharapkan akan sangat menurunkan tekanan magma juga risiko tsunami. Langkah antisipasi pemerintah akan segera menata ulang lokasi rawan tsunami pada radius 1.500 meter dari bibir pantai. Semua titik pengungsian dan layanan kesehatan harus di bangun pada jarak lebih dari 1.500 meter dari bibir pantai.

Kemenkes dan Kementerian Sosial akan memastikan fasilitas layanan kesehatan mana saja yang akan dijadikan rujukan, evakuasi korban, penataan ulang titik-titik pengungsian oleh pemerintah daerah termasuk sistem jalur logistik. Selain itu, BNPB dibantu TNI akan merencanakan pembuatan jalur jalur evakuasi.