Menkes Ingatkan Warga Banten Untuk Jaga Kebersihan

:


Oleh Putri, Kamis, 27 Desember 2018 | 09:18 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 248


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan warga Banten khususnya di lokasi terdampak tsunami, Pandeglang, dan Serang untuk menjaga kebersihan dan tetap waspada terhadap penyakit diare.

“Minimal lakukan cuci tangan sebelum makan untuk mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan menyebabkan diare. Juga agar waspada terhadap penyakit lainnya yang bersumber dari lingkungan,” kata Menteri Nila Rabu (26/12).

Sebagai tindaklanjut, di antaranya telah dilakukan desinfeksi di Puskesmas Carita oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banten dan pemberian bantuan logistik seperti family hygiene kit, masker, plastik sampah, obat-obatan, dan ambulans dari Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, KKP Banten, KKP Soekarno Hatta, KKP Tanjung Priok, serta KKP Bandung.

Berdasarkan laporan sementara tim Rapid Health Assessement (RHA) bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes yang terdiri dari Subdit Surveilans, Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Indonesia, Field Epidemiology Training Program (FETP) Indonesia, KKP Banten, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, dan Dinkes Jawa Babar pada 25 Desember 2018 diketahui penyakit yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah diare akut.

Gambaran situasi penyakit potensial KLB sebelum terjadinya bencana di wilayah Padeglang dan Serang pada minggu ke-49 dan ke-50 tahun 2018 berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), 3 penyakit yang kemungkinan tinggi berpotensi KLB adalah diare akut, penyakit serupa influenza (ILI), dan suspek demam tifoid.

Di Pandeglang, kasus diare akut itu mencapai 859 kasus, disusul ILI sebanyak 504 kasus, dan suspek demam tifoid sebanyak 204 kasus. Sementara di Serang, kasus diare akut sebanyak 912, ILI 386 kasus, dan suspek demam tifoid sebanyak 121 kasus.

Data tersebut didapatkan sebelum terjadinya tsunami (minggu ke-49 dan ke-50 tahun 2018), saat ini setelah tsunami menerjang kedua kabupaten itu ada kemungkinan angka kasus dari ketiga penyakit potensial KLB itu meningkat.