Korban Bencana Alam Di Sulteng Asal Sumenep Mulai Berdatangan

:


Oleh MC KAB SUMENEP, Jumat, 5 Oktober 2018 | 16:10 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 562


Sumenep, InfoPublik - Korban bencana alam berupa gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai berdatangan. Pasca bencana alam di Sulteng pada 28 September 2018, terdapat 5 korban asal Sumenep, saat ini sudah berada di Kantor Perlindungan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, Jumat (05/10).

Ke 5 orang tersebut, yakni Hasani (32), Sa’atia (25), Jihan Zahira (4), Syaiful Bahri (19) dan Moh Safi’i, (18). Mereka adalah keluarga besar dengan alamat Dusun Timur Makam, Desa Angon-angon, Kecamatan Arjasa (Pulau Kangean). Hasani, salah satu diantara 5 orang korban itu menceritakan perjalanan dari lokasi bencana alam di Sulteng menuju Kabupaten Sumenep ini penuh perjuangan.

“Selama 5 hari saya bersama istri, anak dan adik ipar ini, tidak pernah menyangka bisa tiba di Sumenep. Sebab, semua barang-barang miliknya sudah habis ikut gempa dan tsunami di Sulteng,” tuturnya, Jumat (05/10).

Ia juga mengaku, bahwa alat pengenalnya, seperti Kartu Tanda Pendudukan (KTP) berikut milik temannya hilang begitu saja. Padahal sebelumnya, ia dan temannya telah memiliki KTP sementara dengan alamat Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Palu, Sulteng.

“Selama 5 hari (sejak terjadinya gempa dan tsunami), kami tidak bisa berbuat banyak. Jangankan bekerja, mandi pun tidak bisa. Maka dari itu kami bersyukur telah sampai ke Sumenep,” ujarnya. 

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, R. Aminullah, menuturkan, sesuai data yang diterimanya, warga asal Kabupaten Sumenep, yang berada di Sulteng ikut menjadi korban. Sedikitnya ada 200 warga Kabupaten Sumenep, yang menjadi korban gempa dan tsunami Sulteng tersebut. Hingga saat ini, baru 5 orang yang dipulangkan dari Sulteng ke Sumenep. Artinya, 200 orang itu bisa jadi korban gempa dan tsunami.

"Data terakhir yang masuk ke kami lebih 200 orang, termasuk yang meninggal dunia ada 6 orang, dan kebanyakan warga Pulau Raas dan Kangean," terang Aminullah.

Menurut Minul, saat ini pihak Dinsos Kabupaten Sumenep selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, guna mencari sisa-sisa korban yang berasal dari Sumenep. Selain itu, juga direncanakan pada Sabtu, 6 Oktober 2018 besok, akan ada pemulangan kembali dari Sulteng.

"Jadi, kemarin ada 5 orang yang pulang, besok (Sabtu) akan ada pemulangan lagi (dari Sulteng ke Sumenep). Tapi belum kami ketahui ada berapa orang (yang akan dipulangkan)," pungkasnya.(Nita/Esha/Fer)