Menkopolhukam Instruksikan Korban Meninggal Segera Dimakamkan

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 4 Oktober 2018 | 19:06 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 261


Palu, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogaspad) penanggulangan bencana gempa Sulteng, segera melakukan koordinasi pemakaman korban meninggal sebanyak 1411 jiwa.

"Yang terpenting jangan sampai mayat itu ditahan, dan dibiarkan membusuk tanpa ada penanganan. Saya sudah instruksikan, hari ini tidak boleh lagi ada mayat yang tergeletak diluar, setelah diindetifikasi harus segera dikubur, supaya tidak menimbulkan penyakit," kata Wiranto usai memimpin Rakor Kogaspad Bencana Sulteng, di Markas Korem Tadulako, Palu, Kamis (4/10/2018).

Wiranto juga meminta untuk korban luka berat yang tidak tertangani di RS Palu segera diangkut ke rumah sakit rujukan di Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini sudah 100 korban luka berat di angkut ke Makassar.

Menurutnya, ada lima RS di Kota Palu yang sudah siap dan cukup baik karena ketersedian dokter, obat-obatan, serta fasilitas lainnya. "Sudah saya cek, cukup dokter dan obat-obatan dan cukup fasilitas di RS yang ada di Kota Palu," katanya.

Jika ada keluhan terkait kebutuhan listrik, Wiranto telah minta PT PLN untuk memprioritaskan rumah sakit. "Sedangkan kebutuhan obat-obatan berkurang kita minta Menkes dan menyatakan siap dan segera diangkut," ujarnya.

Terkait korban luka berat maupun ringan, Wiranto menjamin bisa ditangani dengan baik di RS yang ada. Begitu juga korban luka berat maupun ringan yang tidak bisa terjangkau, Pemerintah segera mendirikan RS lapangan. "Kami segera kirim RS lapangan ke tempat trpencil, hari ini segera dimulai, termasuk mengirimkan tenaga medis yang bekerja disana," katanya.

Wiranto juga meminta pendistribusian logistik agar lebih memperhatikan posko-posko dengan jumlah warga yang banyak. "Posko penampungan pengungsi di Palu ada enam sedangkan Donggala ada tiga Posko. Ini harus mendapat perhatian. Makanannya dan miunuman harus cukup begitu juga tenda jika kurang kita kirim," katanya.

Untuk daerah terpencil pendistribusian logistik melalui helikopter dari TNI dan BNPB. Dapur umum juga telah aktif di penampungan-penampungan massal sehingga mereka bisa mengelola bahan mentah menjadi siap saji.

"Saat ini ada tujuh dapur umum yang dikeloka relawan, TNI dan Polri. Saya minta dapur-dapur umum itu digelar di penampungan-penampungan yang massal karena mereka bisa mengelola bahan mentah menjadi bahan masak atau siap saji," pungkasnya. (Yudi/TR)