Sebanyak 226 Pergerakan Pesawat Terdampak Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 29 Juni 2018 | 15:54 WIB - Redaktur: Juli - 294


Jakarta, InfoPublik - Perusahaan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat, 226 pergerakan pesawat udara (take-off dan landing) dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali terdampak akibat penutupan sementara yang dilakukan Jumat (29/6) mulai Pukul 03.00 WITA hingga Pukul 19.00 WITA. 

Sebelumnya AirNav Indonesia menginformasikan kepada seluruh stakeholder penerbangan domestik maupun internasional mengenai penutupan sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai melalui NOTAM (Notice to Airmen) nomor A2551/18.

"Total penerbangan yang terdampak sebanyak 226 pergerakan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, sejak pukul 08.00 WITA sampai dengan 19.00 WITA nanti malam. Sedangkan untuk Kamis (28/6) kemarin, total penerbangan yang terdampak sebanyak 30 pergerakan," jelas Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Didiet K. S. Radityo, Jumat (29/6).

Menurut Didiet, sejak kemarin malam, pihaknya telah melakukan contingency plan terkait dengan sebaran volcanic ash akibat erupsi Gunung Agung. 

"Rute-rute penerbangan yang terdampak sebaran volcanic ash antara lain G-578, W-46, M-522, G-464, W-45, M-635 dan W-33 diatur sedemikian rupa sehingga dapat menghindari sebaran volcanic ash, sehingga keselamatan penerbangan tetap terjamin. Ketujuh rute tersebut adalah rute domestik dan internasional dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai," ungkapnya.

Dijelaskan Didiet, stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar memaparkan bahwa ketinggian erupsi mencapai 23.000 feet bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 Knots, data observasi menunjukkan tidak teramati adanya volcanic ash di Bandara I Gusti Ngurah Rai (nil VA) begitu pula dengan hasil paper test menunjukkan hasil nil VA.

Didiet menyampaikan, data menunjukan bahwa sebaran volcanic ash telah menutupi koordinat Bandara I Gusti Ngurah Rai. "Mulai pukul 23.50 WITA, Kamis (28/6) kemarin, data menyatakan bahwa volcanic ash telah menutupi ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai. Maka dari itu, jika tidak ada jalur navigasi untuk masuk atau keluar dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, maka kami menyarankan untuk melakukan penutupan bandara," terangnya.