:
Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 27 Januari 2018 | 08:55 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Jakarta, InfoPublik - Gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter, Selasa (23/1) yang mengguncang sebagian wilayah di pulau Jawa bagian barat mengakibatkan kerusakan. Disamping Kabupaten Lebak, wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi juga terdampak gempa yang terus diikuti oleh gempa susulan dengan kekuatan yang bervariasi.
Kopassus TNI AD yang dilatih untuk senantiasa memiliki kesiap siagaan yang tinggi dan reaksi cepat, langsung tergerak untuk merespon dan melakukan penanganan awal terhadap korban dan kerusakan yang terjadi, salah satunya adalah Desa Citalahap, Kabupaten Bogor. Prajurit Kopassus yang kebetulan tengah melaksanakan latihan di Gunung Botol wilayah Kabupaten Bogor langsung bergerak untuk memberikan bantuan.
"Prajurit Kopassus langsung bergerak membantu masyarakat yang terkena bencana gempa," ujar Perwira Penerangan Kopassus Letkol Inf Munir di Bogor, Jumat (26/1).
Para Prajurit Kopassus yang tengah menjalani latihan tersebut menghentikan sementara latihannya dan membantu mengatasi akibat gempa. Kopassus juga langsung mendirikan posko bantuan kemanusian di sekitar lokasi bencana.
Hal yang sama juga dilakukan oleh para prajurit Kopassus di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Setelah mendengar kabar terjadinya gempa di Kabupaten Lebak Banten, yang melantakkan puluhan rumah penduduk dan fasilitas umum, Grup 1 Kopassus langsung gerak cepat terjun membantu sekaligus mendampingi warga Desa Sawarna Kabupaten Lebak.
Kasiter Grup 1 Kopassus Serang Mayor Inf Usman menjelaskan dalam waktu kurang dari 2 menit setelah gempa, Komandan Grup 1 Kopassus Kolonel Inf Yuri Elias Mamahi langsung meng-alarmkan seluruh prajurit Grup 1 Kopassus yang berada di kesatrian agar segera berkumpul dan menyiapkan seluruh perlengkapan yang diperlukan untuk membantu korban gempa di wilayah Selatan, Kabupaten Lebak.
Kopassus menerjunkan 57 anggota untuk membantu dan mendampingi masyarakat Desa Sawarna. Selain mengirimkan prajuritnya, Kopassus juga memberikan bantuan berupa sembako yang terdiri dari 500 kg beras, 50 kg telur dan 50 dus mie instan.
Dikatakan Mayor Usman, sembako sembako tersebut diberikan secara merata kepada warga di dua Desa Sawarna Induk dan Sawarna Timur, Lebak, Banten.
Para anggota baret merah ini juga turut membantu membersihkan puing puing runtuhan rumah penduduk yang terdampak gempa pada Selasa kemarin.
"Kami di sini sudah dua hari dan terus menyisir ke desa desa untuk membersihkan puing puing rumah masyarakat di Lebak Banten, Desa Sawarna Kecamatan Baya. Jadi semua yang terkena dampak kita bagi hingga merata," ujar Mayor Usman.
Menurut Mayor Usman, hingga saat ini para prajurit Kopassus yang terjun ke Desa di Wilayah Lebak yang terkena gempa ini masih melakukan pembersihan dan membantu memperbaiki rumah penduduk yang rusak di Kp Pojok Asem, Kp Sawah, Kp Lebak Pete. Desa sawarna Kecamatan Bayah.
Satu hal yang menarik, Prajurit Kopassus juga membatu persalinan Nyonya Pipih yang melahirkan tengah malam di lokasi bencana di Desa Sawarna Timur Kabupaten Lebak. Melalui jalanan yang rusak akibat gempa, prajurit Kopassus menjemput bidan yang berjarak kurang-lebih 20 km dari tempat persalinan untuk membantu."Kami menempuh jalan dengan kondisi rusak dan kondisi jalan yang naik-turun dan gelap," ujar Pratu Yusuf.
Pukul 01.05 WIB, dengan dibantu satu dokter dan dua bidan, ibu muda ini berhasil melahirkan seorang bayi laki laki dalam kondisi sehat, yang kemudian diberi nama Gempa Satria Komando. Nama Gempa Satria Komando tersebut diberikan oleh Ibu Pipih karena lahir pascagempa. Sedangkan nama Satria diberikan karena bayi ini laki-laki dan diharapkan menjadi satria seperti prajurit Kopassus. Lalu nama Komando diberikan karena berkat Kopassus dirinya cepat tertolong.