:
Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 23 Januari 2018 | 15:48 WIB - Redaktur: Juli - 457
Jakarta, InfoPublik – Wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik, Selasa (23/1) sekitar pukul 13:34:53 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=6,1 terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km.
“Gempa susulan hingga saat ini sudah ada 4, pertama, Mag 4.4 (10 km), mag 3.9 (24km), Mag 4.0 (15km),Mag 4.1 (16km),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG M Riyadi dalam keterangannya yang diterima Infopublik, Selasa (23/1).
Dijelaskan Riyadi, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bogor II SIG-BMKG (IV-V MMI), Bandung dan Lampung II SIG-BMKG (III MMI), Bantul I SIG-BMKG (II MMI).
Gempabumi selatan Jawa ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia di Selatan Banten.
“Hingga pukul 14.26 WIB, hasil monitoring BMKG telah menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 8 kejadian,” jelasnya.
Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.