:
Oleh H. A. Azwar, Senin, 15 Januari 2018 | 09:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta, InfoPublik - Hujan yang terus menerus turun telah menyebabkan tanah bergerak di 4 desa di Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat sejak 8/1/2018. Gerakan tanah terus mengancam warga sekitarnya. Apalagi intensitas curah hujan diperkirakan akan terus meningkat hingga Februari mendatang.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, penurunan gerakan tanah atau longsor di Kuningan hingga Minggu (14/1) dimana sebanyak 44 KK/139 jiwa terdampak dan 3 KK/15 jiwa mengungsi. "Lokasi di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan, Kecamatan Cilebak, Desa Cilebak, Desa Bungurberes, Desa Legokherang, dan di Desa Patala," ujar Sutopo, Minggu (14/1).
Mengenai kerugian materil, dijelaskan Sutopo ada 4 Unit rumah rusak berat, 8 Unit rumah rusak sedang, 31 Unit rumah terancam, 1 Unit SDN 1 Patala terancam, 3 unit kolam ikan tertimbun longsoran, 1 unit mesjid Attaqwa terancam, 1 unit tembok penahan tebing rumah warga longsor. Kemudian, sawah 1400m² retak ratak, Pipa pamsimas air bersih terputus, 5 titik akses jalan utama tertutup longsoran, Jalan penghubung Subang - Cilebak, Jalan penghubung Cilebak – Ciwaru, jalan penghubung Cilebak – Legokherang.
Lalu, akses Jalan Cilebak – Legokherang / blok Batu Hideung Legokherang, 1 Akses Jalan Terputus Menuju Kantor Kecamatan Cilebak, dan 4 Titik Jalan Lingkungan tertimbun Longsor di Dusun Wage Desa Cilebak. "Kronologis longsor akibat hujan deras yang terjadi selama 7 hari dan kondisi tanah yang labil," jelas Sutopo.
Adapun upaya yang telah dilakukan, plaksanaan pembersihan material longsoran yang menutup Akses Jalan Utama Ciwaru – Cilebak dengan menggunakan alat berat sudah mencapai 95 %, Akses jalan sudah terbuka, bisa dilalui kendaraan. Penebangan pohon di atas kantor kecamatan Cilebak Dusun Wage Desa Cilebak. Pemantauan patok ukur gerakan tanah di Dusun Wage Desa Cilebak. Penutupan retakan tanah di lingkungan SDN 1 Patala.