Kerugian Banjir Aceh Utara Capai Rp500 M Lebih

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 13 Desember 2017 | 19:30 WIB - Redaktur: Juli - 598


Aceh Utara, InfoPublik - Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Utara Abdul Aziz menegaskan nilai kerugian akibat banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara sejak 2 Desember 2017 mencapai Rp500 miliar lebih.

"Khusus untuk kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, hasil investigasi tim teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Utara kerugian mencapai Rp299 miliar lebih," tutur Abdul Aziz, kepada InfoPublik di kantornya di Aceh Utara, Rabu, (13/12).

Banjir yang melanda Aceh Utara kata dia, telah mengakibatkan rusaknya infrastruktur jalan, jembatan, tebing sungai, tanggul saluran pembuang, rumah, lahan pertanian, pertambakan, perikanan dan lainnya.

Abdul Aziz menambahkan, kerusakan infrastruktur umumnya seperti jalan, jembatan plat beton dan jembatan gantung. "Itu berada di 18 kecamatan di Aceh Utara yaitu di kecamatan Sawang, Pirak Timu, Paya Bakong, Banda Baro, Mutara Batu, Syamtalira Bayu, Lhoksukon dan Tanah Pasir, Tanah Luas, Kuta Makmur, Matang Kuli, Geureudong Pase, Baktiya Barat, Baktiya, Cot Girek, Seunuddon, Syamtalira Aron dan Kecamatan Nisam," katanya.

Menurut Abdul Aziz, kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan yang mencapai Rp299 miliar lebih itu baru jembatan dan jalan saja, belum lagi kerusakan tebing sungai, tanggul dan saluran pembuang yang ambruk, serta lahan pertanian, perikanan dan lainnya.

"Bila digabungkan semua, maka kerugian dampak banjir di Aceh Utara bisa mencapai Rp500 miliar lebih," tegasnya.

Baru-baru ini kata Abdul Aziz, tim dari Kementerian PUPR dan Balai Banda Aceh sudah turun langsung ke lokasi dampak banjir. "Mereka ingin mendapatkan informasi dan data terhadap kerusakan banjir di Aceh Utara," jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut kata Sekda, pihaknya telah menyampaikan laporan data kerugian banjir di Aceh Utara. "Terutama untuk kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan yang telah diusulkan ke Gubernur Aceh dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR," katanya.

Menurut Sekda, setidaknya sudah dibuat laporan apa yang bisa ditanggulangi secara cepat, tentu dalam bentuk tanggap darurat, sehingga bisa dilakukan melalui padat karya atau swakelola. Selain itu kata Sekda, secara umum masyarakat korban banjir di Aceh Utara sudah kembali kerumah masing-masing dan aktivitas sehari-hari kembali berjalan lancar.

"Bahkan roda pemerintahan kecamatan yang sempat terendam banjir, juga sudah berjalan normal dalam beberapa hari tetakhir ini" pungkas Abdul Aziz