:
Oleh H. A. Azwar, Kamis, 30 November 2017 | 21:56 WIB - Redaktur: Juli - 439
Jakarta, InfoPublik - BNPB menyampaikan badai siklon tropis yang melanda wilayah Jawa dan Bali telah menyebabkan bencana yang cukup besar di 28 kabupaten/kota selama 27-29 November 2017.
Posisi siklon tropis Cempaka yang begitu dekat dengan daratan di 23 km selatan Pacitan menyebabkan hujan ekstrem, angin kencang dan gelombang tinggi.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (30/11), curah hujan yang turun termasuk ekstrem. Di Pacitan curah hujan tercatat 383 mm per hari, dan di Yogyakarta 286 mm per jam.
"Bayangkan biasanya hujan sebulan hanya dijatuhkan sehari. Sudah pasti sungai dan anak-anak sungainya beserta drainase yang ada tidak akan mampu menampung aliran. Itulah yang menyebabkan banjir besar khususnya di Wonogiri, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, Klaten, dan Pacitan," ujar Sutopo.
Adapun dampak yang ditimbulkan siklon tropis Cempaka disebut Sutopo ada 27 orang meninggal dunia dan hilang 9 korban hanyut karena banjir dan 18 korban tertimbun longsor. 27 korban meninggal dunia terdapat di Pacitan (13 orang), Kota Yogyakarta (3), Bantul (1), Gunung Kidul (2), Wonogiri (4), Wonosobo (1) Kulon Progo (2) dan Purworejo (1).
Aelain itu, lanjut Sutopo, ratusan ribu rumah terendam banjir. Begitu juga ribuan hektare lahan pertanian terendam banjir. Jutaan jiwa masyarakat terdampak dari siklon tropis Cempaka.
"Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai triliunan rupiah," papar Sutopo.
Penanganan darurat masih dilakukan di daerah. Status tanggap darurat pun sudah ditetapkan oleh kepala daerah. Saat ini siklon tropis Cempaka sudah menjauh dan tenaganya berkurang. Tidak memberikan dampak yang kuat lagi. Namun muncul siklon tropis Dahlia.
BMKG terus menyampaikan peringatan dini adanya siklon tropis Dahlia. Pada Kamis (30/11/2017), pergeseran siklon tropis Dahlia ini terpantau ke arah Tenggara dengan kecepatan gerak 13 km per jam. Pada Jumat (1/12/2017) posisi siklon tropis berada di Samudera Hindia sebelah selatan tenggara Jakarta dengan kecepatan angin maksimum 95 kilometer per jam dan bergerak ke arah Tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
Diperkirakan akan tetap terjadi hujan deras dengan intensitas 50 milimeter per hari dan atau angin kencang dengan kecepatan lebih dari atau sama dengan 50 kilometer per jam. Potensi hujan lebat dan angin kencang ini akan terjadi mulai dari pesisir Barat Bengkulu hingga Lampung, Banten bagian Selatan, DKI Jakarta dan Jawa Barat bagian Selatan. Termasuk juga potensi angin kencang dengan kekuatan 20 knot di daerah yang sama. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaannya menghadapi cuaca ekstrem.
"Hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi berpotensi terjadi. Ancaman banjir, longsor dan puting beliung meningkat. Masyarakat yang menikmati liburan panjang agar hati-hati. Perhatikan kondisi lingkungan sekitarnya. Lakukan langkah antisipasi. Jangan lupa membawa barang untuk kebutuhan darurat," pungkas Sutopo.