:
Oleh H. A. Azwar, Selasa, 3 Januari 2017 | 09:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta, InfoPublik - Banjir kembali melanda wilayah di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat setelah turun hujan dengan intensitas cukup deras di Kecamatan Sape dan Wawo Kabupaten Bima, Senin (2/1) pukul 17:55 WITA.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Selasa (3/1), mengatakan banjir yang terjadi tidak sebesar banjir pada 21 Desember 2016 lalu. “Kondisi sungai yang sudah tersedimentasi sehingga dangkal, daerah aliran sungai yang kritis, kondisi tanah sudah jenuh air dan kurangnya kawasan resapan air menyebabkan rentan terhadap banjir,” ujarnya.
Banjir merendam beberapa wilayah seperti di Desa Nae dan Desa Sangiang, Kecamatan Sape air naik sampai ke permukaan sungai, namun tidak masuk ke permukiman warga.
Di Desa Parangina Kecamatan Sape, air meluap hingga ke sawah (luasan masih dalam pendataan), tidak masuk ke permukiman warga. Di desa Gusu, Bugis, Kecamatan Sape air meluap hingga ke permukiman warga setinggi lutut, namun air sudah mulai surut pada Senin (2/1) pukul 20.00 WITA.
Banjir menyebabkan satu korban meninggal dunia atas nama Siti Asfah (40) warga desa Tarlawi, Kecamatan Wera yang terseret arus di sungai ketika pulang dari ladang.
Saat ini, BPBD Bima bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan relawan telah melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik disiapkan untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak. Pendataan masih dilakukan.
Sementara itu banjir juga melanda 52 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh pada Senin (2/1) pukul 14.00 WIB. Ribuan rumah terendam banjir setinggi 30 - 100 centimeter.
Daerah yang terlanda banjir adalah di Kecamatan Indra Makmur ada delapan desa, Kecamatan Banda Alam (1), Kecamatan Idi Timur (6), Kecamatan Ranto Peureulak (7), Kecamatan Julok (19), Kecamatan Peudawa (1), Kecamatan Idi Tunong (3), dan di Kecamatan Nurussalam (7).
Data sementara dilaporkan terdapat dua rumah hanyut, 13 rumah rusak berat, delapan rumah rusak sedang dan satu jembatan rusak berat.
BPBD Kabupaten Aceh Timur masih melakukan pendataan. Banjir mulai surut. Pengungsi yang bertempat di tempat saudara terdekat sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.
Di tempat lain, banjir di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat juga sudah mulai surut. Banjir terjadi pada Minggu (1/1) siang hari. Empat desa yaitu Desa Ambit, Ciuyah, Mekarsari dan Gangsri di Kecamatan Walet Kabupaten Cirebon terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Ciberes sehingga terjadi banjir hingga ketinggian dua meter.
Sebanyak 765 Kk atau 2.870 jiwa terdampak langsung dari banjir. 200 jiwa mengungsi. Banjir mulai surut sejak Selasa pagi. Hanya menyisakan lumpur dan sampah. Masyarakat kembali ke rumahnya untuk membersihkan lingkungannya.
Diprediksi curah hujan akan tinggi selama Januari hingga Maret 2017. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada," kata Sutopo.