Bangun Infrastruktur Hijau, Pertamina Jajaki Sembilan Potensi Kerja Sama 

: Suasana penandatanganan "Head of Agreement" penyertaan modal terkait pengembangan KEK Arun Lhokseumawe menjadi kawasan energi hijau di Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). ANTARA/HO-Humas PT Pertamina.


Oleh Eko Budiono, Senin, 11 September 2023 | 11:51 WIB - Redaktur: Untung S - 125


Jakarta, InfoPublik - PT Pertamina (Persero) menjajaki sembilan potensi kerja sama  sebagai upaya langkah konkret, untuk membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung di Jakarta, 5-6 September 2023. 

Demikian disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/9/2023). 

Fadjar mengatakan, Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal tersebut merupakan upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global. 

"Sebagai BUMN energi, Pertamina terus memperkuat infrastruktur energi yang ramah lingkungan dan mata rantai bisnis yang lebih tangguh," kata Fadjar.

Pertamina menyebut sembilan rencana pembangunan infrastruktur hijau itu tidak hanya berhubungan dengan energi atau minyak dan gas, melainkan juga untuk pengembangan infrastruktur pendukung untuk industri pariwisata. 

Pada sektor energi dan migas, di antaranya menyiapkan kemitraan dalam pembangunan infrastruktur Integrated Green Terminal Kalibaru, Integrated Terminal Tapanuli Tengah, peluang kerja sama carbon capture and storage/carbon capture utilization & storage (CCU/CCUS), jaringan pipa gas Dumai-Siak hingga produksi green hydrogen dan nature based solution

Langkah konkret perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, kata Fadjar, tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). 

"Pertamina terus mencari peluang bisnis baru di era transisi energi dengan melakukan investasi di sektor strategis, termasuk mendukung ekosistem kendaraan listrik. Hal ini penting dalam rangka mengatasi trilemma energy, yakni ketahanan dan keamanan energi, keterjangkauan dan keberlanjutan," ujar Fadjar. 

Pertamina berkomitmen dalam mendukung target net zero emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.


Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Pahala Mansury, mengatakan  Presiden RI Joko Widodo dan kepala negara dari negara-negara ASEAN dipastikan akan menghadiri seremoni pembukaan AIPF. 

"AIPF juga akan berfungsi sebagai platform inklusif bagi sektor publik dan swasta dari negara anggota ASEAN dan mitra untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif, mengidentifikasi potensi proyek yang nyata, dan mempromosikan kolaborasi di Indo-Pasifik," kata Pahala dalam konferensi pers daring Road to ASEAN Summit 2023 bertema "Kerja Sama Konkret Wujudkan ASEAN Epicentrum of Growth" yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Jumat (18/8/2023).  

Ada tiga isu prioritas, lanjut Pahala, yang menjadi kepentingan bersama. Pertama adalah infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh. Kedua, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta ketiga adalah terkait pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif. 

”Ketiganya akan menjadi tema utama dalam diskusi dan pameran proyek nantinya,“ katanya. Forum juga diharapkan memperkuat konektivitas antar negara-negara ASEAN dan  Indo-Pasifik.  

AIPF 2023 akan menghadirkan pembicara dari beberapa kepala negara dalam diskusi panel dan talk show. Kemudian juga akan hadir pimpinan perusahaan dan industry dalam penyelenggaraan pameran proyek dan gelaran business matching.