Kementerian PUPR Pastikan Program BSPS Tepat Sasaran dan Bebas Pungutan

: Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto saat meninjau langsung Rumah Program BSPS di IKN. Iwan juga menempelkan stiker yang menunjukan bahwa Program BSPS ini tidak dipungut biaya/Foto : Humas Ditjen Perumahan/Ristyan Mega Putra


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 1 Oktober 2024 | 11:45 WIB - Redaktur: Untung S - 361


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan, selama satu dekade terakhir atau 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kini, siap memastikan pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang disalurkan kepada masyarakat tepat sasaran dan bebas dari pungutan dari pihak manapun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto meminta agar masyarakat dan semua pihak segera melaporkan apabila ditemukan adanya pelanggaran prosedur atau penyelewengan bantuan perumahan pro rakyat tersebut.

"Kami minta jangan main-main dalam penyaluran Program BSPS untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan perumahan ini. Kami siap tindak tegas siapapun yang melanggar prosedur atau penyelewengan dalam penyaluran bantuan pemerintah ini," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (1/10/2024).

Dirjen Perumahan itu menjelaskan bahwa Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni. Dengan adanya rumah yang layak huni diharapkan masyarakat khususnya mereka yang berpenghasilan rendah bisa lebih sejahtera dan hidup sehat bersama keluarganya.

Kementerian PUPR juga meminta masyarakat melaporkan apabila menemukan adanya penyelewengan bantuan BSPS melalui kanal pengaduan yang disediakan pemerintah seperti Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Lapor. Dalam penyaluran bantuan, Kementerian PUPR juga menerjunkan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS untuk mendampingi kelompok masyarakat dalam membangun rumah sesuai dengan syarat rumah sehat. 

Sebagai informasi, kanal pengaduan SP4N Lapor adalah sebuah platform nasional yang memfasilitasi pengaduan dan aspirasi masyarakat terkait pelayanan publik. Platform ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong partisipasi publik dalam pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik di seluruh daerah.

"Kami siap menindaklanjuti apabila ada pengaduan masyarakat terkait program perumahan. Hal ini juga menjadi salah satu upaya mitigasi kami dalam manajemen risiko Program BSPS," tandasnya 

Iwan menambahkan, dalam Program BSPS Kementerian PUPR menyalurkan dana stimulan senilai Rp20 juta untuk pembelian bahan bangunan Rp17,5 juta dan upah tukang Rp2,5 juta. Masyarakat penerima bantuan juga harus memiliki keswadayaan maupun semangat untuk memperbaiki rumahnya dan menentukan toko bangunan yang ditunjuk untuk menyediakan bahan material bangunan yang diperlukan dalam proses pembangunan.

"Kami menegaskan bahwa Program BSPS ini tidak ada pungutan biaya oleh pihak nanapun. Jadi jangan percaya apabila ada pihak-pihak yang melakukan tekanan ataupun menjanjikan sesuatu misalnya komisi jika ingin mendapatkan Program BSPS," tandasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 20 November 2024 | 22:00 WIB
Kementerian PKP - Astra International Jajaki Kolaborasi Sukseskan Program 3 Juta Rumah
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 19 November 2024 | 01:00 WIB
Kementerian PU - Bappenas Perkuat Koordinasi untuk Wujudkan Asta Cita
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 19 November 2024 | 06:55 WIB
Pemerintah Dorong Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Perbaikan Layanan Publik
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 18 November 2024 | 16:15 WIB
Wamen PKP: Sinergi Pemda dan Pengembang Perkuat Data Program 3 Juta Rumah
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 18 November 2024 | 12:26 WIB
Pembangunan Mixed Use Building di Lombok Barat, Solusi Hunian dan Ekonomi Berkelanjutan