Mentan: Swasembada Pangan Era Jokowi Sama Hebatnya dengan Era Soeharto

: Mentan Andi Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan


Oleh Isma, Selasa, 27 Agustus 2024 | 08:46 WIB - Redaktur: Untung S - 684


Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa capaian swasembada pangan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebanding dengan capaian swasembada di era Presiden Soeharto. Kedua era tersebut dinilai berhasil memenuhi kecukupan pangan rakyat dengan luar biasa.

Mentan merujuk pada definisi swasembada yang digunakan oleh Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO). Berdasarkan ketetapan FAO pada tahun 1999, suatu negara dikatakan mencapai swasembada jika produksinya memenuhi 90 persen dari kebutuhan nasional. Sebagai perbandingan, swasembada tahun 1984 mencatat impor sebesar 400 ribu ton dengan populasi penduduk lebih dari 100 juta jiwa.

"Sementara swasembada di era pemerintahan sekarang itu terjadi tiga kali, yaitu pada 2017-2019 dan 2020, tanpa ada impor beras medium, dengan populasi penduduk mencapai 200 juta jiwa. Artinya, upaya kita luar biasa jika dibandingkan dengan tahun 1984. Saya kira kebijakan pangan Pak Harto hebat, dan pemerintahan sekarang juga hebat," ujar Mentan dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (26/8/2024).

Sebagai informasi, capaian swasembada beras di era Presiden Jokowi terjadi pada periode pertama, yaitu pada 2017–2020. Pada masa tersebut, produksi beras mengalami surplus antara 1,9 juta ton hingga 2,85 juta ton. Pemerintahan Jokowi fokus pada kebijakan anggaran sektor pangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan petani, baik dalam bentuk sarana pertanian seperti benih dan pupuk, maupun intensifikasi dan mekanisasi melalui bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Keberhasilan kebijakan pemerintah di sektor pertanian itu membuat Kementerian Pertanian (Kementan) meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Tahun 2016, untuk pertama kalinya dalam sejarah pertanian, kami bersama tim mendapat WTP secara berturut-turut hingga tahun-tahun berikutnya," kata Mentan.

Mentan juga menyampaikan harapannya agar ke depan pemerintah memberikan tambahan anggaran untuk mengakselerasi berbagai program guna mewujudkan swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Tambahan anggaran yang diusulkan mencapai sekitar Rp68 triliun dan akan digunakan untuk pengairan, pupuk, benih, hingga prasarana lainnya.

"Anggaran Rp68 triliun ini bukan berdiri sendiri, tetapi betul-betul holistik, mencakup dari air hingga pupuk, termasuk juga pompa," pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 29 November 2024 | 20:32 WIB
Menko Pangan Tegaskan Transformasi Bulog Jadi Badan Otonom
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 28 November 2024 | 19:35 WIB
Pemerintah Dukung Penguatan Penyuluh Pertanian untuk Swasembada Pangan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 28 November 2024 | 19:23 WIB
Pemerintah Rancang Kebijakan Baru Penyuluh Pertanian untuk Perkuat Ketahanan Pangan
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 28 November 2024 | 17:09 WIB
Inspirasi Ketahanan Pangan: Polisi di Padang Turun ke Sawah Bantu Petani
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 28 November 2024 | 11:58 WIB
BRIN Rancang Strategi Pencapaian Swasembada Pangan