Yohana: He for She, Komitmen Untuk Kesetaraan Gender

:


Oleh Irvina Falah, Senin, 2 Mei 2016 | 19:27 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 3K


Badan Urusan Pemberdayaan dan Kesetaraan Gender Perempuan PBB, UN Women,  berupaya memastikan isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan tetap menjadi perhatian utama. Selama puluhan tahun, PBB telah membuat kemajuan signifikan dalam meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Namun, belum semua negara meratifikasi konvensi itu, atau setidaknya berupaya meningkatkan harkat kaum perempuan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana S Yembise, kepada Redaktur Warta Bakohumas Santhy Verawati Elfrida, menjelaskan kampanye global He for She adalah salah satu program UN Women untuk melaksanakan agenda pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs). Program yang dicanangkan 1 Januari 2016 itu, memiliki 17 indikator. Dan, indikator kelima adalah mengenai gender equality.

Maksud dari gender equality adalah harapan pada 2030 terwujud  planet 50:50. Perempuan dan laki-laki bersama-sama setara terlibat dalam pembangunan. “Sampai terkecil perempuan harus bermitra dengan laki-laki 50:50, inilah yang secara bersama-sama terus kita perjuangkan kesetaraan gender, hingga bisa mencapai target pada tahun 2030,” ungkap Yohana Yembise.  

Menurutnya, peran perempuan saat ini adalah mitra bagi laki-laki dalam pembangunan.  Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh Kepala Negara di dunia yang menjadi Champion World Leader dalam kampanye global He for She.

Gerakan He for She merupakan suatu bentuk komitmen yang menjadi kepedulian para pemimpin negara, termasuk Presiden RI Joko Widodo, yang menyatakan perempuan merepresentasikan separuh dari pelaku dan penerima manfaat pembangunan. Terkait hal tersebut, maka isu tentang pengarusutamaan gender menjadi fokus utama dalam pemerintahan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia memperjuangkan perubahan positif bagi kaum perempuan, khususnya menyangkut akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dari pembangunan. 

Sebelum ada kampanye global He for She,  sudah dimulai konvensi UN Ending Violence Against Women, di Turki. Saat itu, Menteri Yohana merupakan perwakilan dari Indoensia yang masuk dalam panelis membahas mengenai perempuan menjadi korban. Para menteri dari berbagai negara membahas perlunya peran aktif laki-laki dan anak laki-laki sebagai mitra kaum perempuan sejak dicanangkan SDGs. Dari pembahasan inilah muncul  gagasan untuk membuat kampanye global He for She. 

Pada saat pencanangan He for She oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, September 2015, Yohana menjelaskan komitmen Presiden Joko Widodo mendorong peran aktif laki-laki dan anak laki-laki menghilangkan hambatan budaya dan sosial demi terciptanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. “Hal ini merupakan untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Indonesia,” kata Menteri yang juga Guru Besar Universitas Cendrawasih, Papua ini.

Yohana mengatakan Program He for She adalah bentuk pelibatan kaum laki-laki dalam mendukung tercapainya kesetaraan gender di Indonesia. “Kampanye He for She merupakan bentuk komitmen pemerintah yang memposisikan pria agar lebih peduli terhadap kesetaraan gender di Indonesia. Dengan adanya kampanye ini, maka diharapkan ada perubahan paradigma atau pola pikir laki-laki sehingga dapat memberikan akses, kesempatan, dan ruang kepada perempuan untuk bersama-sama menjadi subjek dalam pembangunan," paparnya.

Kesetaraan gender tidak hanya didapatkan dari  upaya perempuan saja, tetapi juga diperlukan dukungan laki-laki. Komitmen ini bukan hanya dari dan untuk kaum perempuan,  namun dukungan laki-laki untuk mewujudkan kesetaraan gender menjadi tak kalah pentingnya. Karenanya, pemberian kesempatan baik bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan akan dapat menjamin peningkatan daya saing yang sehat.

Di sini, tambah Yohana, laki-laki sebagai register, dimana diharapkan ikut mendukung dalam menyukseskan kesetaraan gender. “Dan memang sudah mulai terlihat dukungan kaum laki-laki dan anak laki-laki untuk menuju planet 50:50 di desa-desa,” kata Yohana.

Indonesia telah ditunjuk sebagai salah satu negara yang mengkampanyekan keterlibatan kaum laki-laki dan anak laki-laki untuk perempuan. Kini, Yohana berharap Presiden dapat mencanangkan Program He for She dengan mengundang para gubernur, bupati dan walikota seluruh Indonesia agar menjadi program pembangunan di daerah masing-masing. (BHS-Santhy Verawati)