Gagal Jadi Ibu Kota Negara, Palangka Raya Tetap Dilirik Investor

:


Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA, Rabu, 28 Agustus 2019 | 04:43 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Palangka Raya, InfoPublik - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan lokasi Ibu Kota  baru. Dari tiga kandidat kuat calon ibu kota baru, yakni Kalteng, Kalsel, dan Kaltim, maka Presiden Jokowi  lebih memilih Kaltim  (Kalimantan Timur) sebagai tempat ibu kota baru tersebut.

Terlepas telah dipilihnya Kaltim sebagai lokasi ibu kota baru, maka wilayah Kalimantan Tengah, seperti  Kota Palangka Raya sempat digadang-gadang kuat menjadi tempat ibu kota  baru karena memiliki nilai sejarah.

Seiring  kencangnya wacana ibu kota pindah ke Kalteng atau  tepatnya ke Kota Palangka Raya ketika itu, sempat membawa angin segar bagi para investor yang mulai melakukan berbagai penjajakan investasi diberbagai bidang.

Lalu bagaimana dampak setelah pemindahan ibu kota tidak jadi di Kalteng, apakah minat investor tetap berjalan positif di Kota Palangka Raya ?.

Menyikapi akan hal ini Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Palangka Raya, Rawang, mengatakan, apabila melihat perkembangan Kota Cantik saat ini, terutama pertumbuhan penduduk maupun akses penghubung  transportasi antar daerah yang semakin lancar, maka ada kecenderungan memantik perhatian para investor untuk berinvestasi.

“Pertumbuhan ekonomi di Palangka Raya ini terus meningkat. Hal ini menunjukan iklim investasi  bisa terus berjalan," sebutnya, Selasa (27/8/2019).

Menurut Rawang, terlepas tidak dipilihnya Kalteng sebagai ibu kota negara, namun bukan berarti memiliki pengaruh besar terhadap menurunnya minat inevestasi. Contohnya pembangunan sejumlah hotel berbintang di Kota Palangka Raya, jauh dilakukan sebelum wacana pemindahan ibukota menguat. Begitupun pembangunan  sektor usaha jasa lainnya.

Seperti pembangunan Palangka Raya Trade Center Mal di Jalan Tijik Riwut Km2, dimana sebelum ada keputusan pemilihan ibu kota, investor sudah serius melakukan pembangunan. " Ya, saya pikir tidak ada hubungan dengan pemindahan ibukota, namun lebih pada orientasi bisnis yang dilakukan investor," bebernya.

Pada sisi lain, Rawang berpandangan, bahwa berdatangannya investor ke Palangka Raya selama ini, lebih kepada melihat pergerakan pertumbuhan ekonomi yang didukung berbagai bidang, sehingga memungkinkan dilakukan investasi.

Pemerintah Kota Palangka Raya kata dia hanya sebatas memberi petunjuk maupun  aturan ketika ada investor yang ingin mengembangkan beragam investasi usahanya di Palangka Raya.

"Belum lama ini ada beberapa investor yang datang. Baik sedang berproses dalam hal perizinan atau hanya sekedar menanyakan kesesuaian tata ruang. Bahkan  hanya sebatas minta dukungan pemko, namun  belum mengajukan apa-apa," katanya.

Hal ini tambah Rawang telah menunjukan, bahwa kemajuan Kota Palangka Raya saat ini tetap mendapat perhatian oleh banyak investor untuk melakukan berbagai investasi. (MC. Isen Mulang.1/toeb)