:
Oleh MC KAB SUMENEP, Rabu, 13 Juni 2018 | 11:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 548
Sumenep, InfoPublik - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak, meresmikan Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah, di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Jawa Timur, Selasa (12/06) sore.
Menristekdikti mengatakan, dengan peresmian IST Annuqayah ini, diharapkan sains dan teknologi bisa berkembang sekaligus menghasilkan sesuatu yang positif bagi pengembangan ekonomi bangsa. Sebab kemajuan ekonomi sangat tergantung pada teknologi yang pengembangannya dilakukan oleh negara.
”Negara yang maju bukan negara dengan penduduk yang besar, melainkan negara yang punya inovasi. Untuk itu pondok pesantren harus meningkatkan teknologi yang bisa menghasilkan inovasi untuk membangun ekonomi Indonesia,” katanya.
Peresmian IST Annuqayah itu ditandai dengan penandatanganan prasasti Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak, yang dihadiri oleh Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si.
Ia menyatakan, pendirian IST Annuqayah sangat penting dilakukan untuk penguasaan sains dan teknologi bagi santri, dalam rangka untuk meningkatkan daya saing bangsa.
“Semoga dengan IST Annuqayah ini, mencetak generasi santri yang mampu melahirkan inovasi-inovasi di bidang teknologi guna mendorong perkembangan ekonomi masyarakat.” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Sumenep menyambut baik berdirinya Institut Sains dan Teknologi Annuqayah. Sebab Sumenep dan Madura pada umumnya, yang menjadi persoalan utama dalam mengejar kemajuan Madura adalah rendahnya pengembangan sains, teknologi serta riset.
Padahal, hampir 75 persen penduduk Sumenep termasuk generasi produktif (15-64 tahun). Berdasarkan data, jumlah riset yang dihasilkan masyarakat Sumenep rata-rata hanya 2 buah pertahun. hal ini sangat minim, sebab penelitian berperan penting terhadap kemajuan bangsa.
Bupati menambahkan, keberadaan Institut Sains dan Teknologi ini juga memperkaya pilihan pendidikan tinggi bagi masyarakat Sumenep, sehingga merangsang lulusan SMA/MA melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Kabupaten Sumenep memiliki 8 perguruan tinggi dan 334 pondok pesantren, sehingga kehadiran IST Annuqayah ini menjadi stimulus bagi perguruan tinggi dan pondok pesantren dalam peningkatan sains, teknologi maupun riset di masa mendatang. Pesantren memang tidak hanya semata ilmu agama, tetapi juga harus menggali ilmu-ilmu kontemporer," pungkasnya. ( Yasik/Fer/Kus )