:
Oleh MC Kab. Enrekang, Kamis, 5 Oktober 2017 | 08:43 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 456
Enrekang, InfoPublik - Meningkatnya kasus gigitan anjing gila di Enrekang membuat Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakin) mengambil langkah antisipatif.
Salah satu langkah yang mereka tempuh adalah dengan membunuh anjing liar yang ada di Kabupaten Enrekang.
Menurut Kepala Disnakin Enrekang, drh Junwar, hingga September 2017 pihaknya telah membunuh 700 ekor anjing liar yang ada di Kabupaten Enrekang.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan berkembangnya penyakit rabies di Kabupaten Enrekang.
"Selama Januari-September 2017, petugas teknis kesehatan hewan kita di lapangan sudah berhasil membunuh 700 anjing liar," kata Junwar.
Ia menjelaskan, anjing yang dibunuh tersebut adalah anjing liar yang tidak memiliki pemilik sehingga berpotensi besar membawah penyakit rabies.
"Langkah ini memang adalah SOP dalam penanganan panyakit Rabies, jadi anjing liar itu dibunuh dengan cara diracun," ujarnya.
Ia menambahkan, populasi anjing di Enrekang memang tergolong besar karena mencapai 6000 ekor.
Hal itu wajar, lantaran kondisi daerah yang banyak hutan, lahan pertanian dan berbatasan langsung dengan Toraja yang sangat familiar dengan anjing.
Olehnya itu Ia menghimbau seluruh pemilik anjing agar melakukan vaksinasi terhadap anjingnya minimal sekali dalam setahun.(MC-Enrekang/Eyv)