:
Oleh MC Kab Agam, Senin, 2 Oktober 2017 | 11:12 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 630
Agam, InfoPublik-Untuk melahirkan sebuah buku guru harus berani memulai berlatih menulis. Guru harus sebagai teladan bagi siswa dalam melaksanakan kegitan menulis. Guru hebat adalah karena guru berkarya.
Direktur Penerbit Media Guru Jakarta Muhammad Ihsan sekaligus sebagai narasumber utama menyatakan hal itu ketika memeberikan motivasi menulis bagi guru, kepala sekolah, widyaiswara, dan pengawas sekolah tingkat nasional di Hotel Pusako Bukittinggi, Jumat (29/9). Kegiatan ini berakhir Minggu (1/10).
Menurut Muhammad Ihsan, kegiatan latihan menulis bagi guru ini dalam topik "Media Guru Writing Camp (MWC)". Selama dua malam dan tiga hari guru diinapkan untuk berlatih menulis. MWC ke-3 diikuti sebanyak 185 orang. Untuk MWC Pertama dilaksanakan di P4TK IPS Batu, Jatim 24 s.d 26 Feberuari 2017. Kegiatan MWC Kedua di Pusdiklat Kemdikbud Sawangan 21 s.d. 23 April 2017.
Dari kedua angkatan itu telah melahirkan 500 judul buku yang diterbitkan oleh Penerbit Media Guru Jakarta. MWC Ketiga di Bukittinhgi ini kita harapkan guru akan menghasilkan karya tulis berupa buku bacaan. Satu guru satu buku.
Muhammad Ihsan meyakini bahwa guru mampu menulis jika diberi latihan dan kesempatan. Dalam kegitan MWC ini guru dibimbing menulis. Mereka langsung menulis dan tidak dijejali dengan banyak teori menulis.
Latihan menulis guru diinapkan di sebuah tempat memiliki peluang bagi guru untuk berlatih menulis. Kemudian akan menghasilkan karya tulis berupa buku bacaan.
Ia menjelaskan bahwa ide untuk melalukan kegiatan ini berawal dari tanpa rencana. Tetapi, tuntutan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada hari Hari Pendidikan Nasional Mei 2017 harus bisa menghasilkann100 judul buku. Begitu besar tantangan ia pusing. Jangankan 100 judul buku, belasan buku saja sulit untuk mewujudkannya.
"Belum banyak guru yang mampu menulis. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman akhirnya pola pelatihan menulis guru melalui kegiatan MWC ini dapat mendongkrak motivasi guru menulis," ujar Muhammad Ihsan. Ia bangga bahwa satu guru bisa menghasilkan satu buku. Bahkan, ada beberapa orang guru menghasilkan satu judul buku tiap bulan.
Kegiatan pelatihan guru menulis ini dengan biaya swadaya. Setiap peserta berkontribusi Rp575.000 perorang untuk biaya kegiatan. Peserta datang dan ikut menulis dan harus menghasilkan sebuah buku.
Kegiatan ini diapresiasi dua kepala dinas, yakni Kepala Dinas Pendidkan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Drs. Isra, M. Pd. dan didaulat untuk membuka kegiatan MWC ketiga secara resmi.Kemudian, Melfi Abra, M.M. selaku Kadisdikbud Kota Bukittinggi juga mengapresiasi kegitan MWC ketiga ini untuk dapat meningkatkan kegiatan literasi bagi guru. (mcagam/eyv)