:
Oleh dishubkominfo kab serdang bedagai, Kamis, 30 Juni 2016 | 11:16 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 967
Serdang Bedagai, InfoPublik - Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2016 ini sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap permasalahan narkoba didunia yang belum dapat diselesaikan dan hanya dapat ditahan, sehingga sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs. Budi Waseso dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wabup Serdang Bedagai (Sergai) Darma Wijaya pada Upacara HANI yang turut dihadiri Sekdakab Drs. H. Haris Fadillah MSi, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, para Kepala SKPD dan PNS dilingkungan Pemkab yang dilaksanakan di halaman kantor Bupati di Sei Rampah, Rabu (29/6).
Lebih lanjut dikatakan Kepala BNN Drs. Budi Waseso tema HANI tahun ini adalah “Mendengarkan Suara Hati Anak-Anak Dan Generasi Muda Merupakan Langkah Awal Untuk Membantu Mereka Tumbuh Sehat Dan Aman Dari Penyalahgunaan Narkoba”, mengandung makna bahwa anak-anak dan generasi muda adalah tumpuan harapan bangsa,
Oleh karena itu, kita harus menjaga agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Melalui peringatan HANI ini diharapkan dapat menggerakkan dan mendorong segenap komponen bangsa sekaligus membangun solidaritas dalam rangka mencegah serta memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang masih menjadi ancaman kehidupan manusia secara global.
Drs. Budi Waseso menjelaskan bahwa BNN dengan segala keterbatasannya terus melakukan upaya maksimal dalam rangka menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia dari ancaman penyalahgunaan narkotika. Beberapa hal pencapaian yang dilakukan.
Untuk menanggulangi permasalahan narkoba antar lain dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkotika telah dilakukan upaya peningkatan ekstensifikasi dan intensifikasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mulai dari kalangan usia dini sampai dewasa secara luas ke seluruh pelosok Indonesia dengan memanfaatkan sarana media cetak, elektronik maupun media online serta tatap muka secara langsung dengan masyarakat.
Sementara itu bidang pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu langkah alternatif yang akan menjadi fokus dalam penekanan laju peredaran gelap narkotika di Indonesia. Tercatat pada tahun 2015 sampai dengan Juni 2016 sebanyak 705 warga diwilayah rawan dan retan penyalahgunaan narkoba telah mendapatkan pelatihan peningkatan kemampuan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan life skill. Bidang pemberantasan, dalam kurun waktu tahun 2015 sampai dengan Juni tahun 2016 telah terungkap sebanyak 1.015 (seribu lima belas) kasus kejahatan narkotika baik yang ditangani oleh BNN pusat maupun BNN Provinsi.
Dan bidang rehabilitasi dimana dalam upaya rehabilitasi penyalahgunaan narkotika pada tahun 2015 sampai dengan Juni 2016, BNN melalui lembaga rehabilitasi milik pemerintah dan masyarakat telah merehabilitasi sebanyak 42.429 pecandu dan penyalahgunaan narkotika yang berada di seluruh Indonesia, papar Kepala BNN.
Diakhir sambutan Drs. Budi Waseso mengatakan meskipun sudah banyak capaian yang dihasilkan dalam upaya menyelamatkan bangsa Indonesia dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, namun masih banyak hal yang membutuhkan perbaikan dan upaya penyempurnaan serta kerja keras kita bersama.
Kami menyadari permasalahan untuk menahan laju ancaman narkotika harus dilakukan secara terintegritas dan dibutuhkan komitmen serta kesungguhan yang diwujudkan dengan langkah tegas dan strategis, serta mengedepankan semangat kejujuran. Kami berusaha untuk tetap menjaga spirit nasionalisme dan patriotisme dalam menjaga kedaulatan hukum negara dengan menegakkan aturan-aturan hukum yang berlaku dan bukan menjadi bagian dari permasalahan kejahatan narkotika itu sendiri, pungkas Budi Waseso.(Mc Serdang Bedagai/Febri/Eyv)