World Water Forum ke-10 Bentuk Kemitraan Konservasi Air Global

: Para Turis Mancanegara datang pada Pura Luhur Batukau. Terdapat Subak dalam pura yang menjadi percontohan dalam World Water Forum 2024/Foto : Galeri Infopublik


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 26 April 2024 | 08:09 WIB - Redaktur: Untung S - 114


Jakarta, 25 April 2024Gelaran World Water Forum ke-10 di Bali pada 18--25 Mei 2024 akan dapat membentuk kemitraan strategis dan kolaboratif untuk inisiatif konservasi air global.

"World Water Forum ke-10 di Bali berperan memperkuat kerja sama internasional. Melalui forum ini, negara-negara dapat membentuk kemitraan strategis dan kolaboratif untuk mendukung inisiatif konservasi air global," ujar Staf Khusus (Stafsus) Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali di Jakarta pada Kamis (25/4/2024).

Firdaus menambahkan bahwa dalam forum ini akan memberikan kesempatan bagi para pemangku kebijakan untuk berdiskusi dan memperbaharui kebijakannya demi mendukung efisiensi pengelolaan sumber daya air.

"World Water Forum ke-10 di Bali juga untuk merumuskan kebijakan. Forum ini memberikan kesempatan untuk merumuskan atau memperbaharui kebijakan yang mendukung konservasi air dan pengelolaan sumber daya air yang efisien dan efektif," tambah Firdaus Ali dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (25/4/2024)

Firdaus juga mengatakan bahwa forum tersebut akan berperan dalam membuka diskusi global. World Water Forum menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan dari berbagai negara dan latar belakang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya air.

Selanjutnya, forum ini akan mendorong Inovasi bagi sistem pengelolaan air yang mana Bali sebagai tuan rumah dapat menginspirasi inovasi dalam teknologi pengelolaan air yang berkelanjutan, dan mempromosikan implementasinya kepada dunia.

Sebagai contoj yaitu sistem Subak yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu kekayaan warisan dunia dalam sistem irigasi berbasis komunitas.

World Water Forum akan bisa berperan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya konservasi air, dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

Forum air terbesar dunia yang digelar di Badung, Bali ini akan berfokus pada empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi nanti diharapkan akan memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 8 Mei 2024 | 14:37 WIB
Indonesia Siapkan Beragam Side Event World Water Forum ke-10
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 21:10 WIB
Ini Tempat Melukat yang Disiapkan Bali untuk World Water Forum ke-10
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 17:21 WIB
Bali Siapkan Pertunjukan Sakral bagi Delegasi World Water Forum ke-10
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 17:45 WIB
Kebijakan Zero Delta Q Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-1
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 09:07 WIB
Masjid Istiqlal, Ajari Pola Hidup Hemat Air dari Rumah Ibadah