:
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 31 Desember 2022 | 20:55 WIB - Redaktur: Untung S - 1K
Jakarta, InfoPublik – Jumlah pemirsa di 11 kota tercatat melonjak, dari 59 persen pada 1 Desember 2022 menjadi 73 persen menjelang 1 Januari 2023.
Demikian hasil TV establishment survey terbaru perusahaan riset swasta global Nielsen di 11 kota, yakni kota yang sudah terdampak ASO; Greater Jakarta (Jakarta raya), Bandung, Greater Yogyakarta, Semarang, Surakarta, dan Greater Surabaya, dan kota yang belum terdampak ASO; Greater Denpasar, Medan, Makassar, Palembang, dan Banjarmasin yang dirilis pada Sabtu (31/12/2022).
“Di 11 kota, penetrasi DTT/Digital naik dari 59 persen per tanggal 1 Desember 2022 ke 73 persen per tanggal 1 Januari 2023,” ungkap survey Nielsen.
Survei iti mengungkapkan, penetrasi DTT/digital di enam kota yang sudah terdampak ASO menunjukkan angka kenaikkan secara signifikan.
Di Greater Jakarta, jumlah pemirsa TV digital tercatat naik dari 70 persen pada 1 Desember 2022 menjadi 82 persen per 1 januari 2023,
Di Bandung peningkatan penetrasi DTT/Digital terlihat paling singinifikan, yakni dari 53 persen pada 1 Desember 2022 menjadi 82 persen pada 1 Januari 2023.
Di Greater Yogjakarta, jumlah pemirsa TV digital tercatat naik signifikan dari 54 persen pada 1 Desember 2022 menjadi 77 persen pada 1 Januari 2023.
Di Semarang, peningkatan penetrasi DTT/Digital juga cukup signifikan, dari 54 persne pada 1 Desember 2022 menjadi 77 persen pada 1 Januari 2023.
Di Surakarta, pemirsa TV digital juga melonjak signifikan, dari sebelumnya 62 persen pada 1 Desember 2022 menjadi 87 persen pada 1 Januari 2023.
Di Greater Surabaya, walaupun jumlah penetrasi DTT/Digital naik signifikan tapi secara total masih cukup rendah, yakni dari 36 persen pada 1 Desember 2022 menjadi 53 persen pada 1 Januari 2023.
Sementara, jumlah pemirsa atau populasi TV digital terbanyak berasal dari Greater Jakarta yakni 28,9 juta, disusul Greater Surabaya 5,1 juta, Greater Jogjakarta 2,0 juta, Bandung 1,9 juta, Semarang 1,4 juta, dan Surakarta 418 ribu.
Sedangkan penetrasi DTT/Digital di lima kota belum terdampak ASO belum terlihat kenaikan signifikan, yakni Greater Denpasar yang tetap menunjukkan angka 53 persen, Medan 30 persen, Makassar 55 persen, Palembang 43 persen dan Banjarmasin 44 persen.
Nielsen juga mengungkapkan komposisi pemirsa TV digitak berdasarkan kelas sosial ekonomi (socio economic class) di 11 kota, yang menunjukkan peningkatan pada kelas menengah dan bawah.
Untuk kelas menengah, angka pemirsa TV digital naik dari 53 persen pada 21 Desember 2022 menjadi 56 persen pada 1 Januari 2023.
Pemirsa TV digital dari kalangan bawah tercatat naik dari enam persen pada 21 Desember 2022 menjadi delapan persen pada 1 Januari 2023.
Sedangkan pemirsa TV digital dari ekonomi atas justeru tercatat turun dari 41 persen pada 21 Desember 2022 menjadi 36 persen pada 1 Januari 2023, dengan total pemirsa TV digital naik dari 39,1 juta pada 21 Desember 2022 menjadi 46,7 juta pada 1 Januari 2023.
“Dengan adanya peningkatan yang signifikan pada penetrasi digital di enam kota yang sudah terdampak ASO, maka komposisi pemirsa TV berdasarkan kelas Socio Economic Class (kelas sosial ekonomi) mulai seimbang mendekati kurva ‘normal’ dimana pertumbuhan DTT/Digital berasal dari kelas middle (menengah)” kata survey Nielsen.
Sebelumnya Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, menyatakan hasil survey Nielsen menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap era TV digital.
"Peningkatan kepemirsaan TV digital seperti yang diungkap Nielsen menunjukkan antusiasme dan kesiapan masyarakat memasuki era TV digital," ujar Dirjen Usman.
Dia juga merespon positif hasil survei Nielsen tentang penetrasi Digital Ready di 11 kota tersebut.
Foto: Agus Siswanto/InfoPublik