Migrasi Siaran TV Digital Buka Peluang Baru bagi Industri Elektronik

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 3 November 2022 | 20:11 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 866


Jakarta, InfoPublik – Industri elektronik dalam negeri akan mendapat manfaat positif migrasi ke siaran televisi (TV) digital. Yang sudah terlihat adalah adanya permintaan perangkat set top box (STB) di berbagai daerah.

“Migrasi siaran TV digital ini juga dapat mendukung industri elektronik di dalam negeri seperti produk televisi digital dan set top box,” ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Kamis (3/11/2022).

Menko Mahfud mengatakan, program Analog Switch Off (ASO) juga memiliki beragam manfaat lainnya, melalui efisiensi frekuensi digital deviden yang akan dihasilkan.

Manfaat tersebut diantaranya untuk teknologi akses internet berkecepatan tinggi 5G dan digitalisasi terkait dengan penanganan bencana alam, pendidikan, kesehatan, serta mendukung pengembangan ekonomi digital.

“Migrasi ke tv digital ini akan memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat karena masyarakat akan memperoleh kualitas penyiaran yang lebih baik, di mana siaran digital akan menyajikan siaran televisi dengan kualitas audio visual yang lebih baik seperti kualitas di layar lebar,” jelas dia.

Lebih lanjut Menko Mahfud mengatakan, Indonesia telah memulai proses migrasi TV analog ke TV digital sejak 2007 dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang penyiaran televisi.

Bahkan, uji coba siaran TV digital di indonesia sudah dimulai pada tahun 2008 dan sejak itulah pemerintah terus menyiapkan transisi migrasi TV analog ke TV digital melalui penyiaran payung hukum, penyiapan payung hukum, pembangunan dan pengembangan infrastruktur penyiaran digital.

“Infrastruktur TV digital sudah mulai dibangun sejak akhir tahun 2012, dan pada saat ini pembangunan infrastruktur pendukung siaran digital telah selesai dilaksanakan,” imbuh Mahfud.

Dia juga menyatakan bahwa pemerintah secara masif telah melakukan sosialisasi migrasi TV analog ke TV digital sejak 2020 dan terus melakukan sosialisasi penghentian siaran analog melalui berbagai cara.

“Berbagai diskusi publik terus dilakukan , sosialisasi langsung ke masyrakat maupun melalui media penyiaran serta saluran lainnya juga gencar dilakukan,” tandasnya. (foto: Agus Siswanto/InfoPublik).