:
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 27 Agustus 2022 | 09:43 WIB - Redaktur: Untung S - 484
Jakarta, InfoPublik – Beralih dari siaran televisi (TV) analog ke TV digital tidak sulit untuk dilakukan, hanya tinggal menambahkan alat bernama set top box (STB) untuk TV model tabung maupun layar datar yang belum memiliki fasilitas menangkap siaran digital.
“Untuk beralih ke TV digital itu tidak sulit, tinggal menambahkan alat namanya Set Top Box itu kalau masyarakat biasanya menyebutnya dekorder begitu ya, jadi STB jenis apapun bisa dipasang dan langsung bisa kita tonton siaran TV digital,” ujar Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Stafsus Menkominfo) Rosarita Niken Widiastuti dalam webinar Sosialisasi ASO dan Seremonial Penyerahan Bantuan STB Kementerian Kominfo RI Bersama Komisi I DPR RI pada Kamis (25/8/2022).
Acara itu turut dihadiri Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Meutya Viada Hafid.
Stafsus Niken mengatakan, era digital dan digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dijalani mau tidak mau atau suka tidak suka, seiring perkembangan teknologi di seluruh dunia.
Era digital ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, seperti siaran digital yang akan akan diterapkan di seluruh wilayah Indonesia paling lambat pada 2 November 2022 mendaatang.
“TV digital itu memang merupakan salah satu program pemerintah dalam transformasi digital. Jadi Bapak Presiden Joko Widodo menugaskan kepada Kementerian Kominfo untuk melakukan percepatan dan formasi digital,” imbuhnya.
Lebih lanjut Stafsus Niken mengatakan, dampak positif siaran digital antara lain, kualitas siaran TV jauh lebih bagus, bersih gambarnya, jernih suaranya, dan tidak berbayar atau gratis.
Karenanya, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, selain membeli STB, dan bisa menggunakan antena TV yang sudah ada dirumah masing-masing untuk menerima siaran digital.
“Jadi biasanya pakai antena biasa sudah bisa nonton seperti nonton TV biasa itu, tapi ini bukan TV berbayar,” katanya.
Selain itu, siaran TV digital juga memberikan manfaat untuk pemerintah, yakni menghasilkan efisiensi frekuensi ketimbang menggunakan siaran analog.
Efisiensi frekuensi yang dihasilkan bisa dialihkan untuk kepentingan akses internet ke wilayah yang belum terjangkau siaran analog, meningkatkan kecepatan akses internet, hingga kepentingan komunikasi penerbangan.
“Jadi kalau TV digital satu frekuensi bisa ramai-ramai digunakan untuk enam hingga 12 TV, sangat ringkas sekali sehingga sisa frekuensinya ini bisa digunakan untuk menambah akses internet dan membuka akses internet di wilayah-wilayah yang sekarang ini sinyalnya lemot,” pungkasnya.
Foto: Livestream YouTube