Peluang Kerja Konten Kreatif semakin Terbuka setelah Migrasi ke TV Digital

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 8 Juli 2022 | 11:13 WIB - Redaktur: Untung S - 544


Jakarta, InfoPublik – Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Stafsus Menkominfo) Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang, mengatakan, migrasi ke televisi (TV) digital melalui program penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) semakin membuka peluang kerja sektor kreatif di berbagai daerah.

“Migrasi ke TV digital itu karena dia membuka peluang akan munculnya konten-konten kreatif, maka kesempatan ini juga akan menyerap banyak tenaga kerja kreatif,” ujar Stafsus Menkominfo dalam Webinar Bimtek Penggunaan Penerapan Perangkat TV Digital dan Set Top Box dalam Menghadapai Pelaksanaan ASO bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo, yang berlangsung secara virtual dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Kamis (7/7/2022).

Webinar Bimtek dihadiri Kepala Dinas Kominfo Provinsi Gorontalo Masran Rauf; Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Gorontalo Wahyudin Katili; Ketua KPID Gorontalo Saprin Saifi; Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Kominfo Sukamto; dan Content Creator Rio Tamthama.

Menurut Stafsus Phillip Gobang, peluang penyerapan sektor kreatif itu terjadi karena akan ada banyak kanal siaran TV digital yang membutuhkan beragam konten, termasuk dari siaran televisi digital lokal.

Peluang pembuat konten kreatif pasca diberlakukan ASO ini diharapkan bisa menumbuhkan industri kreatif baru di berbagai daerah. 

“Maka peralihan ke siaran TV digital tentu saja akan mendorong pertumbuhan industri kreatif di masyarakat. Juga migrasi televisi analog ke digital memberikan manfaat ataupun keuntungan siaran, salah satunya terkait dengan peningkatan kualitas penyiaran,” jelasnya. 

Lebih lanjut Stafsus Phillip Gobang menjelaskan, migrasi ke siaran TV digital juga akan mendorong keberagaman atau diversifikasi konten siaran yang berpotensi memunculkan konten-konten edukatif, kreatif, dan variatif dari industri penyiaran dalam negeri.

Dengan demikian, program ASO dinilai akan lebih banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, selain menampilkan siaran dengan kualitas gambar yang bersih dan suara jernih dengan teknologi canggih.

“Hal-hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan karena memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, juga tentu saja terkait dengan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi di 700 megahertz (Mhz),” katanya.

Program ASO, lanjutnya, merupakan salah satu bentuk pelaksanaan arahan Presiden Joko Widodo terkait transformasi digital yang merupakan solusi cepat dan strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan.

Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) dipastikan terus berupaya mewujudkan kedaulatan dan kemandirian digital yang menjadi prinsip penting dalam pelaksanaan transformasi digital di Indonesia. 

“Apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden menegaskan perhatian yang sangat penting pada saat ini, yaitu melakukan segala upaya untuk memastikan transformasi digital berjalan di seluruh tanah air. Salah satunya, tentu saja terkait dengan migrasi siaran televisi analog ke digital,” pungkasnya.

Foto: Zoom/webinar