:
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 6 Juni 2022 | 05:59 WIB - Redaktur: Untung S - 549
Jakarta, InfoPublik – Pendistribusian set top box (STB), alat penerima siaran digital untuk televisi (TV) analog, untuk keluarga miskin masih terus dilakukan oleh pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan multipleksing, yang terdiri dari Lembaga Penyiaran Pemerintah (LPP) TVRI dan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS).
Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Geryantika Kurnia, mengatakan sejak program penghentian siaran analog atau analog switch off (ASO) tahap I dilakukan 30 April lalu, Kominfo telah meralisasikan hampir 80 persen distribusi STB, sedangkan LPS masih dibawah lima persen.
“Jadi karena yang paling banyak dari bantuan pemerintah ini karena distribusinya masih kecil dari swasta, kami dengan komisi I (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR-RI) mendorong agar secepatnya mendistribusikan data untuk keluarga miskin,” ujar Direktur Penyiaran Kominfo dalam Diskusi Publik Vitrtual Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Penyerahan Bantuan Set Top Box (STB) Kementerian Kominfo RI bersama Komisi I DPR RI pada Minggu (5/6/2022).
Diskusi itu dihadiri narasumber Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Geryantika Kurnia, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Abdul Kharis Almasyhari, dan Pengelola Konten Digital Iswahyudi Tejo Yuwono.
Lebih lanjut Geryantika menjelaskan, berdasarkan data realisasi distribusi STB, hingga 5 Juni 2022 (data dashboard Kominfo), SCTV dan Indosiar baru mendistribusikan 32.648 dari komitmen 1.213.750 STB, MetroTV baru mendistribusikan 4.608 dari komitmen 704.378 STB, RCTI dan Global TV baru mendistribusikan 5.548 dari komitmen 1.143.121 STB, TransTV dan Trans 7 baru mendistribusikan 8.666 dari komitmen 616.511 STB, RTV baru mendistribusikan 3.962 dari komitmen 500.000, TV One dan ANTV baru mendistribusikan 5850 dari komitmen 149.587 STB, Nusantara TV mendistribusikan 2.934 dari komitmen 3.000 STB dan Kementerian Kominfo mendistribusikan 69.531 dari komitmen penyediaan tahap I sebanyak 87.310 STB.
Dengan data ini, hanya Nusantara TV yang hampir menyelesaikan komitmen distribusi STB ke keluarga miskin, namun secara keseluruhan, realisasi distribusi STB tahap I paling banyak oleh pemerintah.
“Nusantara TV 3000 udah hampir selesai dan Kominfo komitmen satu juta (STB), sudah disampaikan 69 ribu (untuk tahap I), jadi yang paling banyak pemerintah,” imbuhnya.
Menurut Gerry, Menteri Kominfo Johnny G Plate juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Kepala Daerah, baik Gubernur, Walikota dan Bupati di seluruh Indonesia untuk mempercepat distribusi STB dari LPS dan pemerintah.
Berdasarkan kondisi di lapangan, pendustribusian STB untuk keluarga miskin menemui kendala kriteria masyarakat penerima yang belum jelas.
Padahal, pemerintah sudah melaporkan ke komisi I DPR RI kriteria penerima bantuan STB, yakni rumah tangga miskin yang terdaftar di data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), sehari-hari menerima siaran TV analog, lokasi rumahnya bisa menerima siaran TV analog dan sudah menerima siaran TV digital, bersedia menerima bantuan STB, dan dalam satu rumah tangga itu nanti hanya satu STB.
“Misalkan di daerah terpencil, mereka menggunakan parabola atau internet itu bukan kriteria penerima STB yang gratis. Lalu jangan sampai bantuan STB yang didapat dijual kembali karena tidak memiliki TV,” katanya.
Lebih lanjut Gerry mengatakan, Kominfo juga ingin berkolaborasi dengan Pemda agar ikut melakukan sosialisasi ASO seperti yang sekarang dilakukan dan juga membantu distribusi STB.
Tujuannya supaya masyarakat di seluruh daerah mengerti siaran TV digital dan mempersiapkan perangkat TV jika belum ada.
“Untuk mempercepat distributor STB, sesuai masukan dan Komisi I DPR RI, perlu kolaborasi dengan Pemda karena pemda ini yang mengerti benar-benar di lapangan. Kepala dinas dan PKH (Program keluarga harapan) setempat ini akan mempercepat distribusi STB dari swasta yang masih di bawah lima persen,” tandasnya.
Foto: zoom/YouTube