:
Oleh Taofiq Rauf, Selasa, 29 Maret 2022 | 22:15 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 512
Riau, InfoPublik - Sejak dua tahun terakhir Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang membangun infrastruktur digital melalui Base Transceiver Station (BTS) di lebih dari 12.500 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia terutama di wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang menyatakan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja sektor pos, telekomunikasi dan penyiaran mengamanatkan program Analog Switch Off (ASO) ditargetkan rampung akhir tahun ini.
“Dalam amanat undang-undang tersebut, kita juga bermigrasi ke siaran TV digital. Ini adalah tuntutan perubahan dan mau tidak mau kita mesti ikut di dalamnya. Oleh karenanya, saya mengajak masyarakat Riau untuk sama-sama kita bermigrasi dari tv analog ke tv digital” ujarnya dalam diskusi persiapan ASO 2022 di Pro-1 RRI Pekanbaru, Riau, Selasa (29/3/2022).
Selanjutnya, Stafsus Philip Gobang menjelaskan dari lima wilayah siaran yang akan dilakukan secara bertahap, tahap pertama tanggal 30 April Tahun 2022 untuk wilayah layanan Riau 1 dan 4 yaitu Kampar, Pekanbaru, Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti.
“Untuk tahap kedua tanggal 25 Agustus Tahun 2022 untuk wilayah layanan Riau 5 meliputi Siak, Pelalawan dan Kuantan Singigi. Sedangkan tahap ketiga wilayah ASO Tahun 2022 untuk wilayah layanan siaran Riau 3 dan 7 mencakup Rokan Hilir dan Indragiri Hilir.
Menurut Stafsus Menkominfo, program ASO tahap pertama tinggal menghitung hari, yakni 32 hari menuju 30 April 2022 sebagai ditetapkannya ASO tahap pertama.
“Menuju tahap pertama yang tinggal 32 hari dari hari ini sudah dilakukan banyak persiapan. Di Kementerian Kominfo sendiri ada satuan tugas terkait ASO,” jelasnya.
Stafsus Philip Gobang menjelaskan Satuan Tugas di Kementerian Kominfo memfasilitasi berbagai sosialisasi kepada masyarakat di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan para mitra terkait.
“Sebut saja dengan LPP (lembaga penyiaran publik) TVRI, LPS (lembaga penyiaran swasta) yang sudah dipastikan mereka adalah penyelenggara multipleksing di wilayah siarannya masing-masing,” tuturnya,
Dengan beralih ke siaran analog ke digital, terdapat banyak keuntungan yang diperoleh masyarakat. Dampak yang paling dinikmati adalah kualitas televisi digital dengan gambarnya yang bersih, suara jernih, dan teknologinya yang canggih.
“Untuk itu, bagaimana kita bisa menonton? Itu pertanyaan yang sering sekali dia disampaikan ditanyakan oleh masyarakat. Dengan migrasi ini masyarakat tidak perlu membeli televisi baru yang sudah digital. Karena televisi model apapun asal yang masih aktif dan masih bisa ditonton bisa beralih dengan memerlukan satu perangkat yang disebut set top box,” imbuhnya.