Mengenal Pasukan Merah Suku Dayak

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 2 Desember 2022 | 05:59 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 12K


Jakarta, InfoPublik - Pekik "tariu" menggema saat Presiden Joko Widodo tiba di halaman rumah Rajakng. Pekikan dari Panglima Jilha Agustinus langsung disambut serempak anggotanya.

Hari itu, Selasa (29/11/2022), Suku Dayak berkumpul di Kota Pontianak untuk acara Pembukaan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajaking (TBBR) atau temu akbar pasukan merah.

Pertanyaannya, apa itu Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajaking (TBBR)?

Bahaupm Bide Bahana TBBR merupakan acara adat suku Dayak, yaitu pertemuan masyarakat adat Dayak dengan pemimpinnya. Hari itu mereka bertemu Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Bahaupm Bide Bahana ini dalam bahasa Dayak Kanayatn berarti pertemuan perkumpulan besar masyarakat yang bertemu dengan rajanya. "Jadi, dalam acara ini mengambil filosofi dan menempatkan Presiden Jokowi sebagai rajanya,” kata Ketua Komisi V DPR Lasarus, di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Pasukan merah selama ini dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan yang konsisten melestarikan adat dan budaya Suku Dayak. Tariu Borneo Bangkule Rajakng berusaha mempertahankan tradisi untuk mendorong masyarakat Dayak bersatu, maju, dan bermartabat.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara yang besar karena memiliki bermacam suku dan Bahasa yang beragam. Ada 714 suku di Indonesia. Suku Dayak sendiri memiliki sub suku sekitar 406. Ada Dayak Iban, Kanayant, kayan, lawangan, dan lain-lain.

"Artinya negara kita negara yang besar sekali. Dan yang paling penting pemimpin Indonesia ke depan harus sadar keberagaman indonesia yang berbeda–beda dan beragam," kata Jokowi, Selasa (29/11/2022).

Keberagaman merupakan kekayaan besar. Keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan.

Pada kesempatan itu Jokowi menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan yang diberikan Suku Dayak terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan.

Panglima Jilah TBBR, Agustinus mengatakan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) berkomitmen menjaga NKRI, Pancasila, dan mengawal Presiden Indonesia Joko Widodo dengan satu komando.

Menurut Agustinus TBBR mendukung penuh pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Selain mendukung, Agustinus juga berharap IKN bisa memberi dampak baik bagi masyarakat lokal. "Besar harapan kami IKN dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan masyarakat Dayak, baik di sumber daya manusia, juga infrastruktur," kata Agustinus.

Proyek IKN dimulai secara resmi ketika Jokowi meneken UU IKN pada 20 Februari 2022.(*)

(Sejumlah remaja Suku Dayak berjalan bersama usai menari dalam acara temu akbar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) yang dipimpin Panglima Jilah dan memiliki lebih dari 15 ribu anggota yang tersebar di seluruh Kalimantan, Sarawak Malaysia dan Brunei Darussalam tersebut berkomitmen mengawal Pancasila dan UUD 1945, selalu menjaga dan membela NKRI serta mendukung setiap kebijakan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/nym.)