Yang Perlu Diketahui dari Penyakit Cacar Monyet

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 1 Agustus 2022 | 09:32 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 1K


Jakarta, InfoPublik - Sembilan suspek cacar monyet ditemukan di Indonesia. Namun beruntung, setelah dilakukan tes, sembilan suspek itu, hasilnya negatif. "Hasil tes di Jakarta semuanya negatif," kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Selasa (26/7/2022).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Syahril mengatakan hingga Rabu (27/7/2022) belum ada kasus cacar monyet terdeteksi di Indonesia. Data ini sudah termasuk sembilan kasus yang sebelumnya berstatus suspek sudah dikeluarkan dari pengelompokan kasus cacar monyet.

Menurut Syahril, ada sembilan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO) agar Indonesia tetap terbebas dari penyakit infeksi cacar monyet. Pertama, memperkuat respons dan koordinasi lintas sektor. Kedua, intervensi untuk mencegah stigma dan diskriminasi, berfokus pada akses perawatan klinis, privasi pada pasien dan kontak erat. Ketiga, memperkuat surveilans dan diagnosis tes, definisi operasional global diadopsi, memasukkan gejala yang kompatibel untuk masuk dalam notifiable diseases.

Sejak pertama kali ditemukan di Amerika pada Mei 2022, kasus ini dengan cepat telah menyebar di 70 negara. Meluasnya penyakit ini membuat WHO menetapkan kasus ini sebagai darurat kesehatan internasional.

Apa itu cacar monyet?
Virus cacar monyet adalah anggota keluarga virus yang sama dengan penyakit cacar atau smallpox (disebabkan virus Varicella). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis. Penyakit ini dapat ditularkan hewan ke manusia. Penyakit ini terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis Afrika tengah dan wilayah barat.

Cacar monyet (monkeypox) biasanya paling sering terjadi di daerah terpencil di Afrika bagian tengah dan barat. Kasus-kasus penyakit ini di negara lain sering dikaitkan dengan perjalanan pasien ke wilayah Afrika.

Virus penyebab cacar monyet adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae.

Ada dua clade genetik yang berbeda dari virus cacar monyet, yakni clade Afrika Tengah (Congo Basin) dan clade Afrika Barat. Clade Kongo Basin secara historis menyebabkan penyakit cacar yang lebih parah dan dianggap lebih menular.

Penyakit ini mulai mewabah sejak Mei 2022 di sejumlah negara yang sebelumnya tak pernah menemukan kasus penyakit ini.

Cacar monyet dikenal sejak tahun 1958 setelah kasus pertama didokumentasikan pada monyet yang digunakan untuk penelitian.

Gejala dan Penularannya
Gejala:
1. Sakit kepala
2. Demam dan menggigil
3. Nyeri otot
4. Muncul ruam
5. Pembekakan kelenjar getah bening
6. Kelelahan

Setelah demam mencapai puncak dan mereda, ruam atau bintil merah pada kulit muncul dan berkembang.

Cara penularannya:
1. Menyentuh pakaian, tempat tidur, atau handuk yang digunakan oleh orang yang terinfeksi
2. Menyentuh lepuh atau koreng pada kulit yang terinfeksi
3. Batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi
4. Kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti saat berhubungan seks.

Cacar monyet juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur dan pakaian.(*)

(Cacar monyet. Foto: Gerd Altmann/Pixabay)