Equator Melintas di Bonjol

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Sabtu, 9 Juli 2022 | 05:56 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 3K


Jakarta, InfoPublik - Coba sebut daerah mana yang dilalui garis khatulistiwa di Indonesia? Rata-rata pasti akan menjawab Pontianak, Kalimantan Barat. Jawaban itu tentu tak salah. Tapi garis khatulistiwa tak hanya melalui Pontianak tapi juga melewati Kabupaten Pasaman, Kota Bonjol.

Menyebut nama Kota Bonjol ingatan kita langsung tertuju pada salah satu pahlawan nasional, Tuanku Imam Bonjol. Itu tak salah. Kota ini memang tempat kelahiran Imam Bonjol. Kota ini memang tenar karena menjadi tempat kelahiran pahlawan nasional itu.

Selain menjadi tempat kelahiran pahlawan yang terkenal dengan perang padrinya itu, kota ini juga dikenal sebagai salah satu daerah yang dilalui garis khatulistiwa.

Di daerah ini Anda bisa bermain di Taman Wisata Equator. Taman ini merupakan titik nol Kota Bonjol. Letaknya ada di tepi jalan raya Bukittinggi, Lubuk Sikaping. Daerah ini masuk ke dalam wilayah Sumatera Lintas Tengah. Melewati daerah itu Anda bisa membaca tulisan besar: "Anda melintasi khatulistiwa".

Garis khatulistiwa adalah garis khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol derajat yang membagi bumi menjadi dua belahan yang sama, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis khatulistiwa disebut juga dengan garis equator yang memiliki nilai lintang utara dan selatan sebesar nol derajat.

Fenomena alam ini terjadi dalam dua tahun sekali. Saat awal tahun, peristiwa ini terjadi pada 21-23 Maret. Sementara pada September, terjadi pada rentang 21-23 September.

Di taman itu ada tugu equator dalam bentuk sebuah bangunan bulat seperti kubah berwarna biru muda, mirip globe. Di area taman, Anda bisa melihat juga rumah gadang, rumah khas Minangkabau.

Potensi wisata ini tampaknya disadari oleh warga sekitar. Karena keelokannya itu, tempat ini juara lima, lomba promosi desa Wisata Nusantara 2022 yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Lomba yang berhadiah total Rp1 milyar itu diikuti oleh 1.407 desa wisata yang dikelola BUM Desa dan BUM Desa Bersama. Jumlah desa wisata itu telah terdaftar dalam aplikasi desa wisata Nusantara.

"Aplikasi Desa Wisata Nusantara dapat menunjukkan wisata desa terdekat di lokasi kita. Aplikasi ini memudahkan kita mengunjungi satu atau lebih desa wisata dalam satu waktu," kata Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar dalam sambutan di acara penghargaan program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/Swasta dan Promosi Desa Wisata Nusantara di Jakarta, Kamis (23/06/2022).

Melalui aplikasi tersebut, wisatawan lokal maupun manca negara dengan mudah bisa mengakses informasi destinasi di sekitaranya. Informasi itu mencakup, akses, fasilitas dan lainnya.

Kriteria pemenang lomba promosi desa Wisata Nusantara 2022 adalah mereka harus bisa mendapat like terbanyak dari pengunjung atau wisatawan melalui aplikasi Desa Wisata Nusantara yang dapat diunduh di android dan iOS.

Lomba ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata desa yang ada di seluruh Nusantara kepada dunia. Melalui aplikasi ini diharapkan destinasi pariwisata Indonesia berkelas dunia dan punya berdaya saing.

Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, aplikasi Desa Wisata Nusantara sejalan dengan program pemerintah untuk memberdayakan ekonomi pedesaan. Desa Wisata merupakan salah satu wujud community based tourism yaitu konsep pariwisata yang berbasis masyarakat.

"Promosi merupakan kunci dari pengembangan Desa Wisata tersebut," kata Ma'ruf Amin.

Ada 10 pemenang dalam lomba promosi Desa Wisata Nusantara Tahun 2022, yakni:
1. Pantai Lakadao, Desa Burangasi, Lapandewa, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara
2. Taman Wisata Bukit Punjabu, Desa Buntu Buanging, Pitu Riase, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan
3. Wisata Mangrove Kedatim, Desa Kebundadap Timur, Saronggi, Sumenep, Jawa Timur
4. Bayang Aia, Desa Pauah, Lubuk Sikaping, Pasaman Sumatera Barat
5. Kawasan Wisata Equator Bonjol, Desa Ganggo Mudiak, Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat
6. Taman Wisata Menanti Laburan, Desa Padang Panjang, Tanta, Tabalong, Kalimantan Selatan
7. Puncak Koto Panjang, Desa Lansek Kadok, Rao Selatan, Pasaman, Sumatera Barat
8. Benteng Bukit Tajadi, Desa Ganggo Hilia, Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat
9. Teba Majalangu, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali
10. Jembatan Surau Lamo, Desa Jambak, Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat.(*)

(Taman equator Bonjol, Kota Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Foto: tangkapan layar instagram @lintas_equator_bonjol)