Presiden Pastikan Harga Tiket Borobudur Tidak Naik

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 17 Juni 2022 | 03:31 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 2K


Jakarta, InfoPublik - Riuh rencana menaikkan karcis naik ke Candi Borodudur terhenti di hari Selasa. Dalam rapat kabinet yang berlangsung Selasa lalu, Presiden Joko Widodo memutuskan tiket naik ke atas Candi Borobudur untuk wisatawan lokal tetap Rp50.000 dan US$25 untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan untuk pelajar Rp5.000. "Intinya tak ada kenaikan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai ikut rapat terbatas di Jakarta bersama Jokowi, Selasa (14/6/2022).

Rencana kenaikan itu awalnya dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan. Luhut menyebut, pemerintah bakal menaikkan harga tiket naik ke Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu/orang untuk wisatawan lokal dan US$100 untuk wisatawan mancanegara.

Kata Luhut, kebijakan kenaikan tiket itu didapat dari studi yang komprehensif yakni UNESCO dan sejumlah pakar. Menurut mereka, saat ini telah terjadi penurunan candi dan keausan batu candi.

"Karena ribut-ribut semua ya udah deh, tunda aja dulu deh, nanti kita laporkan lagi," kata Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (9/6/2022).

Namun agar Borobudur tetap terjaga, pemerintah memutuskan akan menerapkan sejumlah aturan. Yakni:
1. Jumlah pengunjung yang bisa naik ke candi dibatasi maksimal 1.200 orang perhari
2. Pengunjung yang naik akan didampingi pemandu wisata
3. Pengunjung diwajibkan menggunakan alas kaki yang disediakan pengelola
4. Calon pengunjung wajib mendaftar secara daring.

Pengunjung juga harus menggunakan alas kaki khusus yang disesuaikan. "Enggak boleh pakai sepatu, karena itu mengikis batuan," ujar Basuki.

Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati, membenarkan terjadinya keausan batu candi itu. Keausan batu terutama terjadi pada batu tangga, batu lantai, dan juga relief. Keausan batu ini sudah terjadi sejak 1984. Sejak itu trennya semakin meningkat.

"Keausan (batu Candi Borobudur) adalah dampak dari alas kaki yang dipakai pengunjung karena dia membawa pasir kemudian ada gesekan dengan batu, lama-kelamaan tangga naik candi ataupun lantai ada yang aus," kata Wiwit.

Karena semakin lama terkikis, pihaknya mulai menerapkan pembatasan pengunjung. Pembatasan itu, kata Wiwit, merupakan salah satu bentuk konservasi candi Buddha terbesar di dunia ini. Kata dia, jumlah pengunjung Candi Borobudur dalam satu hari bisa mencapai 55.000 orang.

Pada 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia. Sejak itu, kunjungan wisatawan ke candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah itu terus bertambah. Pada 2018, Candi Borobudur dikunjungi oleh 3,66 juta wisatawan. Kunjungan ini meningkat pada 2019 menjadi 3,94 juta pengunjung. Saat pandemi COVID-19 berlangsung, kunjungan wisatawan menurun menjadi 996.000 orang.

Ketua Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia, Marsis Sutopo menyebut, dari berbagai kajian dan literatur menyebut, aktivitas manusia telah berdampak langsung pada keausan batu struktur penyangga Candi Borobudur.

Beragam upaya pun telah dilakukan untuk mengkonservasi Candi Borobudur, mulai dari membatasi area yang bisa dimasuki pengunjung, menggunakan kayu sebagai pelapis pijakan wisatawan, hingga merancang sandal khusus untuk digunakan pengunjung demi menekan laju keausan.

Candi Borobudur memiliki rekam jejak sejarah hingga belasan abad sejak pertama kali didirikan. Candi ini pernah menjadi monumen keagamaan yang merepresentasikan Dinasti Syailendra, ditinggalkan akibat letusan dahsyat Gunung Merapi, hingga ditemukan kembali dan direstorasi.

(Sejumlah karyawan Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengikuti aksi Reresik Candi Borobudur (membersihkan Candi Borobudur) di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Purbakala ke-109 yang mengusung tema "Membangun Kebermanfaatan Candi Borobudur dan Kawasannya untuk Masyarakat". ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.)