Vaksin ke-10 untuk Indonesia

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 8 Oktober 2021 | 20:48 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 500


Jakarta, InfoPublik - Kabar baik datang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Melalui keterangan persnya, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyampaikan, lembaganya telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin Zilfivax.

Zilfivax merupakan vaksin buatan perusahaan farmasi Anhui Zhifei Longcom yang menggandeng Institut Mikrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan China (IMCAS). Vaksin itu mempunyai nama ZF2001. Sedangkan merek dagangnya adalah Zifivax atau ZF-UZ-VAC-2001.

Vaksin Zifivax telah melewati serangkaian uji klinis. Uji klinis tahap III dilakukan di Ekuador, Cina, Pakistan, dan Uzbekistan.

"Dengan diterbitkannya EUA untuk Vaksin Zifivax ini, maka hingga saat ini BPOM telah memberikan persetujuan untuk 10 jenis vaksin COVID-19," ujar Kepala BPOM RI, Penny K Lukito saat konferensi pers, Kamis (7/10/2021).

Ke-10 vaksin itu adalah Sinovac (CoronaVac), Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Comirnaty (Pfizer), Sputnik-V, Janssen, CanSino, dan Zifivax.

Vaksin Zifivax memiliki efikasi atau kemanjuran 81 persen. "Vaksin Zifivax menunjukkan efikasi terhadap varian SARS-CoV-2, varian Alfa 92,93 persen, varian Gamma 100 persen, Delta 77,47 persen, dan Kappa 90 persen," kata Penny.

Sejauh ini, kata Penny, vaksin Zifivax hanya menyasar warga berusia 18 tahun ke atas.

Nantinya vaksin Zifivax asal Cina akan dikembangkan di Indonesia bekerjasama dengan PT JBIO.

Vaksin ini dibuat menggunakan platform rekombinan protein subunit. Rekombinan protein subunit adalah teknologi protein yang membuat sel berkembangbiak mengembangkan antibodi untuk melawan virus tertentu.

Pemberian vaksin Zifivax diberikan tiga kali suntikan atau tiga dosis. Vaksin ini diberikan secara intramuskuler atau disuntikkan ke otot tubuh (biasanya bahu) dengan interval pemberian 1 bulan. "Dosis vaksin yang diberikan dalam setiap suntikan adalah 0,5 ml," ungkap dia.

Penyimpanan vaksin, kata Penny, dapat dilakukan dalam suhu 2-8 derajat Celsius. "Saya kira ini rentang suhu yang cocok untuk negara tropis seperti Indonesia."

Dari hasil uji klinik fase I, II, dan III, terhadap populasi dewasa 18-59 tahun menunjukkan efek sampingnya dapat ditolerensi. Efek yang paling sering muncul adalah: nyeri pada tempat suntikan sakit kepala kelelahan demam. "Itu (efek samping vaksin) yang biasa terjadi, dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2," kata Penny.

Efek samping tersebut bersifat sementara dan dapat hilang dalam 3-4 hari setelah vaksin.

Data interim studi klinik fase III menunjukkan, efikasi vaksin Zifivax adalah 81,71 persen. Efikasi 81,71 persen dihitung sejak tujuh hari setelah mendapat vaksinasi lengkap (setelah dosis ketiga).

Angka efikasi itu terinci sebagai berikut:
- Efikasi terhadap populasi dewasa usia 18-59 tahun adalah 81,5 persen.
- Efikasi terhadap populasi lansia di atas 60 tahun adalah 87,6 persen.
- Efikasi terhadap populasi di Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen.

Vaksin Zifivax juga punya kemanjuran terhadap berbagai varian virus Korona. Kemanjuran terhadap varian SARS-CoV-2 Alpha sebesar 92,93 persen, 100 persen terhadap varian Gamma, varian Delta 77,48 persen, dan varian Kappa 90 persen.(*)

(Seorang pencari suaka mendapatkan vaksinasi COVID-19 Sinopharm di GOR Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.)