Gula Semut, Si Coklat Manis Sedang Naik Daun

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 31 Mei 2021 | 05:48 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 948


Jakarta, InfoPublik - Decak kagum terlihat di wajah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Saat kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pertengahan Juni 2020 ia merasa bangga, di tengah pandemi COVID-19, ternyata ada geliat perekonomian di daerah itu.

Di Cilacap, Jawa Tengah itu, ia melepas ekspor 25 ton gula semut Cilacap dengan tujuan Brasil. "Ini luar biasa," kata Menteri Yasin Limpo. Ditambahkannya, sejak 2015, Cilacap telah mengekspor gula semut. Nilainya, dari tahun ke tahun terus meningkat.

Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Ali Jamil, berdasarkan data Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, ekspor gula kelapa pada tahun 2015 sebanyak 87 ton, tahun 2016 sebanyak 237 ton, tahun 2017 sebanyak 649 ton, tahun 2018 sebanyak 580 ton, tahun 2019 sebanyak 744 ton, dan pada tahun 2020 sejak 1 Januari hingga 13 Juni sebanyak 471 ton.

"Volume ekspor gula kelapa masih dapat bertambah lagi hingga akhir tahun 2020 karena kebutuhan gula kelapa luar negeri terus bertambah," kata dia.

Total nilai ekspor gula semut pada periode Januari-13 Juni 2020 mencapai Rp 16.231.094.484, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8.958.174.789.

Ini menunjukkan gula merah (gula kelapa) Indonesia semakin diminati di pasar luar negeri. Tujuan ekspor tertinggi gula semut dan gula kelapa ini adalah Amerika, Belanda, dan Inggris.

Apa Manfaatnya?

1. Kurangi risiko diabetes
Tingginya kandungan glikemik gula pasir yang selama ini kita konsumsi bisa menyebabkan diabetes. Makanan dengan glikemik tinggi dapat menaikkan gula darah.

Dibanding gula pasir, kadar glikemik gula semut lebih rendah. Karenanya untuk mencegah diabetes, penggunaan gula semut ini patut dipertimbangkan.

2. Jaga kadar kolesterol
Riset Food and Nutrition Research Institute menyebut kandungan fitonutrien seperti flavonoid, antosianin dan polifenol dalam gula semut sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Fungsi fitonutrien pada gula semut menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengurangi inflamasi.

3. Kurangi risiko osteoporosis
Gula semut juga mengandung kalsium yang memiliki banyak manfaat di antaranya menjaga sendi, otot dan tulang serta mengurangi risiko Osteoporosis.

4. Kesehatan pencernaan
Inulin yang terkandung dalam gula semut sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, inulin juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Inulin juga membantu mencegah dan mempercepat penyembuhan diare.

5. Kesehatan saraf dan fungsi otot
Gula semut mengandung banyak magnesium yang dibutuhkan tubuh. Magnesium membantu menjaga fungsi saraf dan otot, memelihara otot jantung dan kekuatan tulang.

Sentra Gula Semut
Potensi dan sentra gula kelapa dan gula semut ini tersebar di mana-mana. Di Cilacap salah satunya ada di Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten.

Selain di Cilacap, sentra gula kelapa dan gula semut bisa ditemui di Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Ada juga di Desa Sempor, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Banyumas, Purbalingga.

Di Jawa Timur, salah satunya ada di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Selain itu, ada juga di Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang.

Di Kabupaten Lebak, Banten, salah satu sentra gula semut ada di Desa Hariang, Kecamatan Sobang.

Dan tentu masih banyak daerah lain di Indonesia yang punya olahan gula kelapa atau gula aren.

Nah melihat tingginya permintaan itu, tak ada salahnya jika kesempatan ini dicoba.

(Gula semut. Foto: PublicDomainPictures/Pixabay.)