Indonesia Cakap Digital

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 21 Mei 2021 | 07:14 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 761


Jakarta, InfoPublik - Sebuah gebrakan dilakukan pemerintah pada Mei tahun ini. Mengambil momentum peringatan hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Kamis (20/5/2021), pemerintah meluncurkan sebuah program nasional literasi digital. Program yang dilakukan serentak di 34 provinsi ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital, khususnya yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia digital.

“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutan virtual peluncuran program nasional literasi digital yang dipusatkan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Peluncuran program yang ditayangkan secara langsung enam televisi nasional itu diikuti 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan ratusan ribu talenta digital.

Jokowi menilai, tantangan di ruang digital saat ini semakin besar, di antaranya ditandai dengan terus bermunculannya konten-konten negatif dan meningkatnya kejahatan di ruang tersebut. "Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Jokowi.

Agar konten-konten negatif tak merajalela, Jokowi meminta agar kecakapan digital masyarakat ditingkatkan. Dengan kecakapan digital yang memadai diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas yang memberikan nilai tambah secara intelektualitas, sosial, kultural, dan ekonomi. Karena itu, literasi digital masyarakat, terutama kaum muda, disiapkan sehingga dapat menggunakan internet secara baik, aman, bertanggung jawab, bebas dari misinformasi dan disinformasi, serta bisa memerangi hoaks atau berita bohong.

“Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten kreatif yang mendidik, menyejukkan, dan menyebarkan perdamaian,“ kata Jokowi.

Keberadaan koneksi digital, kata Jokowi, harus dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas. "Perbanyak UMKM onboarding ke platform e-commerce, sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata dia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menargetkan 100 juta masyarakat Indonesia cakap digital melalui program Literasi Digital Nasional. Setiap tahun, ditargetkan sebanyak 12,4 juta orang mengikuti pelatihan program Literasi Digital Nasional.

Untuk mendukung program itu, Kementerian Kominfo, kata Johnny, pada tahun ini akan membuka 20 ribu pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar, digital Ethics, digital Society, digital skills dan digital culture.

Harapannya, pada 2045 terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan memiliki literasi digital. Angka itu diharapkan terus meningkat di periode pemerintahan berikutnya hingga mencapai 100 juta masyarakat.

Kata Johnny, program literasi itu menjadi titik kebangkitan nasional di era digital. Ia meyakini partisipasi semua pihak tidak hanya menandai kebangkitan nasional, tetapi juga menunjukkan kebangkitan era digital Nasional Indonesia.

Johnny berharap, program Literasi Digital menjadi ekosistem secara menyeluruh di tingkat nasional. Karenanya, ia meminta masyarakat Indonesia memanfaatkan dan mengikuti kelas literasi digital yang terbuka luas secara gratis.

(Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan virtual peluncuran program nasional literasi digital yang dipusatkan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Foto: tangkapan layar kominfo.go.id)