Rio, Sebuah Kisah Sukses Tentang Kartu Prakerja

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Sabtu, 20 Maret 2021 | 21:12 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 1K


Jakarta, InfoPublik - Stevenly Rio Loginsi (41 tahun) kaget. Beberapa bulan setelah pandemi COVID-19 melanda Indonesia, perusahaan tempatnya bekerja tutup. Pria asal Manado, Sulawesi Utara, yang bekerja sebagai satuan pengamanan itu harus memutar otak untuk menghidupi keluarganya.
 
Ia kemudian memutuskan untuk menjadi pengemudi ojek online. Kurang lebih tiga bulan menjadi pengemudi online, ia tak sengaja membuka media sosial. Dari media sosial itu ia mengetahui pemerintah sedang membuat program kartu prakerja. 
 
"Saya daftar waktu itu gelombang tiga. Tidak ada kesulitan, langsung diterima," kata Rio di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021).
 
Rio merupakan salah satu penerima kartu prakerja yang berhasil dan diundang ke istana negara untuk menceritakan pengalamannya dihadapan Presiden Jokowi.
 
Ketika pandemi melanda Indonesia, pemerintah memang mencanangkan program kartu prakerja. Progam ini salah satunya dimaksudkan untuk meringankan beban pekerja yang terkena PHK melalui jalan pelatihan dan peningkatan keterampilan.
 
Saat itu Rio mengikuti pelatihan pemasaran yang dilakukan secara daring melalui platform yang disediakan. Mengingat usia yang sudah menginjak 41 tahun, ia berpikir untuk mengambil jenis pelatihan yang dapat memudahkannya untuk berwirausaha.
 
"Saya mau buka usaha karena umur saya sudah 41 tahun. Waktu itu agak susah mau cari kerja. Terus saya ambil marketing optimizing," kata dia.
 
Tak berapa lama setelah menyelesaikan pelatihan, sebuah perusahaan operator seluler membuka lowongan pekerjaan. Rio pun coba-coba melamar.
 
"Saya iseng-iseng daftar, turut sertakan sertifikat yang dari Kartu Prakerja," kata Rio.
 
Tak disangka, Rio dipanggil. Saat itu ia langsung ditawari bekerja di bagian pemasangan poster untuk produk-produk perusahaan. Tak mau membuang kesempatan, Rio pun langsung mengambil tawaran itu.
 
"Menurut perusahaan, saya mampu bekerja di situ karena ada sertifikat Kartu Prakerja itu," ujar dia.
 
Bekerja selama tiga bulan di perusahaan itu, Rio memperoleh kenaikan jabatan hingga menjadi seorang supervisor. Dari situ ia berpikir untuk kembali mengambil kelas pelatihan Kartu Prakerja untuk terus mengasah kemampuannya.
 
"Saya mengambil pelatihan lagi untuk mengasah keterampilan saya memasarkan produk lewat internet, ada desain grafis juga, yang menunjang pekerjaan saya. Saldo (Kartu Prakerja) Rp 1 juta habis dipakai semua untuk pelatihan," kata dia.
 
Rio hanyalah satu satu peserta kartu prakerja yang sukses memanfaatkan program itu. 
 
Mendengar kisah itu, Presiden Joko Widodo berharap agar apa yang dialami Rio dan para penerima lainnya dapat menjadi pelajaran dan sebuah model untuk terus meningkatkan keterampilan.
 
Menurut Jokowi, pandemi saat ini memang menghentak perekonomian yang membuat para pencari kerja kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. Beberapa bahkan sampai kehilangan pekerjaan seperti apa yang dialami Rio. Namun, di saat situasi pandemi telah berlalu, di situlah banyak peluang kerja dan usaha yang sangat terbuka. 
 
Peningkatan kemampuan melalui pelatihan yang diberikan Kartu Prakerja semestinya dapat menjadi modal untuk menyambut peluang kerja yang akan terbuka luas di saat tersebut.
 
"Nanti di suatu titik kita sudah berjalan normal kembali, ini akan semakin banyak peluang baik peluang kerja maupun usaha. Itulah kesempatan bapak/ibu dan saudara semua untuk masuk karena sudah mengupgrade skill dan keterampilannya," kata Jokowi.
 
(Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan kepada penerima kartu prakerja tahun 2020-2021 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021). Foto: BPMI Setpres/Lukas.)