Gratis Vaksin Covid-19

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 18 Desember 2020 | 05:14 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 446


Jakarta, InfoPublik - Kabar baik berhembus dari istana negara. Melalui konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo menyampaikan keputusan tentang vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.

Presiden menegaskan, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat tak akan dipungut biaya apapun alias gratis. "Sekali lagi gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," kata Jokowi, Rabu (16/12/2020).

Jokowi mengaku, keputusan itu diambil setelah dirinya mendapat masukan dari sejumlah masyarakat dan hitung-hitungan keuangan negara.

Sesuai hitungan, Menteri Keuangan merealokasi anggaran lain untuk program vaksinasi Covid-19.

Jokowi juga menginstruksikan jajarannya di semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah agar memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.

"Sehingga tak ada alasan untuk masyarakat tidak mendapatkan vaksin," katanya.

Keputusan menggrastiskan vaksin Covid-19 ini merupakan skema baru. Sebelumnya, pemerintah merancang dua skema vaksinasi Covid-19. Ada skema gratis (subsidi) dan berbayar (mandiri).

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, terdapat 107 juta penduduk kelompok prioritas yang menjadi target pemerintah untuk penyuntikan vaksin.

Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 32 juta orang gratis dan 75 juta orang harus membayar untuk mendapatkan vaksin. "Iya, jadi perkiraan awal angka seperti itu untuk mencapai 67 persen orang yang diimunisasi," ujar Corporate Secretary PT. Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto.

Masih kata Bambang, rencananya vaksin akan dijual pada kisaran Rp 200 ribu. "Mudah-mudahan bisa lebih murah lagi," kata Bambang dalam siaran pers di YouTube BNPB, Senin (19/10/2020).

Namun dengan keputusan Joko Widodo untuk menggratiskan vaksin, rencana untuk menjual vaksin kepada masyarakat dibatalkan.

Adapun vaksin yang disediakan, pemerintah telah menetapkan enam vaksin yang bakal digunakan di Indonesia. Keputusan yang ditekan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Kamis (3/12/2020) itu tertuang dalam SK Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19).

Keenam vaksin itu adalah produksi PT Bio Farma (Persero); AstraZeneca; China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm); Moderna; Pfizer Inc and BioNTech; dan Sinovac Biotech Ltd.

Dari enam vaksin itu, vaksin produski Sinovac Biotech Ltd yang telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). Ada 1,2 juta dosis yang datang pada kloter pertama ini. Sedangkan sisanya, 1,8 juta dosis akan datang pada Januari tahun depan.

Dalam vaksinasi nanti, Jokowi bertekad akan menjadi orang orang yang pertama yang akan divaksin di Indonesia. Tekad itu dilakukan agar masyarakat percaya dan yakin bahwa vaksin aman digunakan. (Presiden Joko Widodo berada di dalam mobil saat akan mengikuti Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPU) Kalibata, Jakarta, Selasa (10/11/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww).